Jumat, 22 November 2024

Ganjar Pranowo Ungkap Taktik Hapus Kekerasan Seksual di Acara Gelar Tikar Ganjar

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ganjar Pranowo Capres nomor urut 3 berfoto bersama anak-anak muda dalam acara Gelar Tikar Ganjar yang diadakan di Gedung Sido Mukti, Kecamatan Kraton, Yogyakarta pada Minggu (28/1/2024). Foto : istimewa

Ganjar Pranowo calon presiden (capres) nomor urut 3 berjanji bakal mengurangi angka kekerasan dan pelecehan seksual yang marak terjadi di lingkungan anak muda saat ini.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara Gelar Tikar Ganjar yang diadakan di Gedung Sido Mukti, Kecamatan Kraton, Yogyakarta pada Minggu (28/1/2024).

Pada kesempatan itu, Kalis Mardiasih, seorang penulis sekaligus aktivis perempuan menyampaikan kegelisahannya tentang kekerasan dan pelecehan seksual.

“Saya mau ngomongin soal kekerasan seksual, tadi sudah menstruasi, kehamilan tidak diinginkan dan yang ketiga adalah kekerasan seksual. Itu yang menyebabkan angka perkawinan usia anak meningkat di Indonesia,” ujar Mardiasih ke Ganjar.

Dia menyampaikan keresahannya dalam melihat banyaknya kasus kekerasan seksual dan pelecehan seksual, khususnya di dunia pendidikan yang justru pelakunya adalah dari kalangan guru dan tenaga pengajar.

“Setiap hari kalau kita googling, pelaku kekerasan seksual itu pelakunya adalah guru dan tenaga pendidikan setiap hari. Satu guru melecehkan puluhan siswa,” keluh Mardiasih.

Kasus tersebut, lanjut Mardiasih, menyebabkan para korban menjadi takut untuk sekolah dan bahkan menimbulkan trauma untuk melanjutkan pendidikannya.

“Mereka memanfaatkan power-nya untuk melecehkan anak perempuan. Anak perempuan berangkat ke sekolah takut, anak perempuan berangkat ke sekolah dengan trauma,” ungkap Mardiasih.

Menanggapi itu, Ganjar pun menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus seperti itu dengan menyampaikan pengalamannya dalam menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual saat masih menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Caranya, Ganjar menginstruksikan dinas berwenang untuk membuat posko pengaduan, baik posko berupa tempat khusus maupun posko pengaduan online guna memberikan rasa aman dan perlindungan untuk para korban.

“Saya sepakat sekali dengan Mbak Kalis, yang seperti ini saya akan urus. Saya punya dinas yang waktu berpraktik dengan sangat bagus sekali. Dia membuat tempat untuk melapor secara khusus ketika terjadi tindakan yang sering mencelakai, termasuk di dalam perempuan dan anak-anak,” ucap Ganjar.

Dari pengalamannya itu, Ganjar bakal meneruskan upayanya hingga kasus kekerasan dan pelecehan seksual, khususnya di lingkungan pendidikan bisa terhapus.

“Kami mencoba mem-protect informasi ini tidak boleh dikasih tahu siapapun. Itulah mengapa kami punya shelter yang kita pakai untuk menangani mereka korban-korban kekerasan. Saya pernah mempraktikkan itu, saya pernah mendampingi itu dan biasanya yang seperti ini menjadi sensitif dan diserahkan kepada saya,” tutur Ganjar.

Sebagai informasi, Gelar Tikar Ganjar adalah salah satu cara Ganjar untuk menyerap aspirasi. Acara tersebut dihadiri kalangan Gen Z dan milenial dengan konsep dialog dan tanya jawab langsung dengan Ganjar. (faz/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs