Eri Cahyadi Calon Tunggal Wali Kota Surabaya membeberkan berbagai upaya meningkatkan produk domestik bruto (PDRB), serta menjadikan Kota Pahlawan sebagai kota superhub megapolitan di Jawa Timur (Jatim) untuk menggerakkan ekonomi wilayah lain.
Berbagai strategi itu dipaparkan Eri dalam debat kedua Pemilihan Wali Kota Surabaya di Mercure Surabaya Grand Mirama, Kamis (21/11/2024) petang.
Eri menyebut, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur membuat posisi Surabaya semakin strategis. Dengan pelabuhan yang dimiliki, arus petikemas untuk menunjang kebutuhan IKN bakal semakin masif.
“Dengan matangnya IKN sebagai ibu kota Indonesia maka Surabaya menjadi superhub kita. Kita menjadi superhub bagi Indonesia timut, dan Surabaya ini menjadi petikemas terbesar di Indonesia,” ujar Eri.
Semakin sibuknya arus petikemas yang keluar masuk untuk menunjang kebutuhan IKN, maka kata Eri, pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya bakal meningkat.
Namun hal tersebut harus disesuaikan dengan pengaturan truk yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
“PAD kita akan bertambah, bagaimana kita menata truk yg akan masuk, petikemas yang akan masuk,” tuturnya.
Selanjutnya adalah upaya meningkatkan kualitas destinasi kesehatan berstandar Internasional. Surabaya yang memiliki rumah sakit tipe A ingin terus berbenah menarik pasien supaya tidak berobat ke luar negeri.
Rumah sakit tipe A di Surabaya, yakni RSUD dr. Soeteomo selama ini telah melayani pasien dari berbagai wilayah. Tidak terkecuali dari Indonesia Timur
“Surabaya memiliki RS tipe A, sehingga kita bisa mengajak seluruh Indonesia Timur agar tidak berobat ke luar negeri cukup di kota Surabaya,” katanya.
Namun Eri ingin destinesasi kesehatan ini harus lebih inovatif supaya para pasien lebih tertarik berobat ke Surabaya. Dengan begitu berbagai aspek diharapkan ikut terdampak.
“Dan otomatis akan menaikkan hotel, dan pendapatan kita. Dan sekaligus kita menaikkan pendapatan wisata dan UMKM memenuhi kebutuhan yang ada secara otomatis,” jelasnya.
Langkah selanjutnya yang disampaikan Eri adalah Surabaya harus menjadi kota berkembangnya ekonomi kreatif. Seperti bidang perfilman hingga fotografi.
“Sekaligus kita menjadi superhub ekonomi kreatif, kita mengembangkan anak muda bagaimana kita menjdi pusat perfilman, fotografer, dan kita bisa melatih semuanya dari yang tempat-tempatndaerah lain untuk ke Surabaya melakukan pelatihan itu,” ucap Eri.
“Inilah superhub yang bisa kita lalukan untuk menambah PAD Kota Surabaya, selain itu kita juga akan super hubkota yang cerdas. Surabaya hari ini menjadi percontohan, banyak tamu yang datang ke Kota Surabaya maka secara otomatis ketika banyak yang melakukan pelatihan di surabaya banyak yang belajar ilmu di Surabaya maka bergeraklah ekonomi kita,” tandas Eri. (wld/bil/ham)