Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya petahana dan Armudi wakilnya, telah mengantongi enam rekomendasi dari partai politik untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya.
Rekomendasi terakhir diberikan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) pada Rabu (21/8/2024) di Surabaya.
Adi Sutarwijono Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menyatakan, partainya sudah mulai bersiap untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya pada pekan depan.
Meski beberapa partai pengusung Eri menyebut pendaftaran dilakukan pada Selasa (27/8/2024), pihaknya mengatakan masih akan ada rapat untuk menentukan kapan Eri-Armuji akan mendaftar.
“Nanti, kami masih harus merapatkan dulu dengan partai-partai pengusung lain yang merekomendasikan Eri-Armuji, juga rapat dengan pasangan calon untuk menentukan kapan pendaftaran dilakukan, apakah di hari pertama, kedua, jam berapa, dan sebagainya,” jelas Awi, sapaan akrabnya saat dihubungi suarasurabaya.net, Kamis (22/8/2024).
Enam partai yang sudah memberikan rekomendasi kepada Eri-Armuji adalah PDIP, PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat.
Sementara empat partai parlemen lain yang belum memberikan rekomendasi adalah Gerindra, Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Nasional Demokrat (NasDem).
“Tentu saja ada batas waktunya. Iya, kami akan ajak ngobrol dan komunikasi dengan empat partai yang belum memberikan rekomendasi,” tambahnya.
Dari empat partai tersebut, baru PSI dan Golkar yang memberikan surat tugas, itupun hanya untuk Eri, tanpa Armuji.
Awi memastikan, meski dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan partai atau gabungan partai politik peserta Pemilu mengajukan calon kepala daerah meskipun tidak memiliki kursi di DPRD, PDIP yang memiliki 11 kursi di DPRD Surabaya tetap akan menggandeng partai lain.
“Dengan keputusan MK yang baru, semangat kita sejak awal Erji (Eri-Armuji) adalah merangkul semua. Mas Eri dan Armuji sejak sebelum Lebaran sudah melakukan safari politik ke partai-partai lain, termasuk parpol non-parlemen. Ini karena membangun Surabaya tidak bisa sendirian, tapi harus berkolaborasi dengan pihak lain melalui komunikasi politik yang intensif,” tandasnya.
Kemarin, setelah menerima rekomendasi dari PAN, Eri kembali menyatakan keinginannya untuk merangkul partai lain guna melanjutkan pembangunan Surabaya.
“Yang penting saya ingin mengajak bersama untuk membangun Kota Surabaya. Karena saya sadar betul membangun Kota Surabaya tidak bisa sendirian. Setelah saya jadi wali kota, saya ini milik semua dan punya derajat yang sama dengan semua,” ujar Eri. (lta/saf/ipg)