Kamis, 12 Desember 2024

Dubes Suriah: Penggulingan Bashar al Assad Tak ada Intervensi Asing

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Abdul Monem Annan Duta Besar Suriah untuk Indonesia. Foto: Istimewa

Abdul Monem Annan Duta Besar Suriah untuk Indonesia mengatakan, penggulingan Bashar al-Assad mantan Presiden Suriah terjadi karena keinginan masyarakat Suriah sendiri, tidak ada intervensi asing.

“Masyarakat Suriah sudah lama sekali ingin keluar dari pemerintahan Bashar al-Assad yang memang dikenal kejam dan menindas ini. Salah satu (kekejaman)-nya terlihat di penjara Sednaya” kata Abdul Monem dalam diskusi daring dengan tema ‘Tumbangnya Bashar al Assad dan Eskalasi Baru di Konflik Timur Tengah’, Kamis (12/12/2024).

Menurut dia, kejahatan perang yang dilakukan oleh Bashar al-Assad di Suriah sebagai suatu kejahatan perang yang sangat tidak bisa dibayangkan. Karena itu, tumbangnya Bashar Al-Assad murni keinginan masyarakat dan oposisi di Suriah.

Annan menegaskan, tidak ada intervensi asing dalam peralihan kekuasaan itu. Peralihan ini juga tidak terkait konflik di kawasan Timteng, yang dimulai dengan perang di Hamas-Israel pasca serangan pada 7 Oktober 2023 lalu.

Dubes Suriah untuk Indonesia ini menilai Bashar al-Assad berhasil ditumbangkan, karena perhatian utama Rusia dan Iran terfokus pada masalah yang mereka sedang hadapi. Hal inilah yang dimanfaatkan kelompok oposisi untuk melakukan serangan dan penggulingan Bashar al-Assad.

“Rusia harus fokus pada perang Ukraina sehingga kekuatannya berkurang di Suriah. Begitu juga Iran yang sibuk dengan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel di Lebanon,” ujarnya.

Annan juga memastikan tidak ada peran Amerika Serikat (AS) dan Israel mendukung pemberontak Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dalam upaya penggulingan Bashar al-Assad, meskipun saat ini AS terlihat lebih bersahabat dengan Abu Mohammed al-Golani pemimpin HTS.

“AS dan Israel menunjukkan sikap lebih bersahabat setelah penggulingan Assad karena Golani sudah memperlihatkan dan ia telah meninggalkan ideologi Al Qaeda,” katanya.

Golani, lanjut Annan, bukan lagi anggota Al Qaeda dan hanya ingin berjihad membebaskan Suriah dari kekuasaan Bashar al Assad yang berkuasa dengan sangat kejam.

“Sekarang ini adalah era baru Suriah, masa depan yang baru, yang diinginkan rakyat, damai dan pemerintahan yang demokratis,” katanya. (faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Kamis, 12 Desember 2024
30o
Kurs