Kamis, 19 September 2024

DPR RI Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Eliminasi TBC dan Peluncuran Kaukus Tuberkulosis DPR RI

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Peluncuran Kaukus TBC DPR RI dihadiri Rachmat Gobel wakil Ketua DPR, Melkiades Laka Lena Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, dan Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024). Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

DPR RI menggelar Pertemuan Tingkat Tinggi DPR RI untuk eliminasi TBC bertema “Eliminasi TBC 2030: Nusantara Sehat Indonesia Kuat” dan Peluncuran Kaukus Tuberkulosis DPR RI di Gedung DPR/MPR RI, Senin (19/8/2024).

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan keterlibatan parlemen dalam upaya penanggulangan dan eliminasi tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Tuberkulosis atau TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan WHO Global TB report 2023, terdapat 10,6 juta orang di dunia yang jatuh sakit karena TBC dan 1,3 juta di antaranya meninggal dunia.

Indonesia menjadi salah satu dari delapan negara yang menyumbang dua pertiga kasus TBC Global dengan beban kasus baru mencapai lebih dari satu juta dan angka kematian sebanyak 134.000 jiwa atau setara dengan 15 kematian per jam akibat TBC.

Berdasarkan laporan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), Kementerian Kesehatan tahun 2023, sebanyak 821.200 kasus TBC atau 77% dari target 90% Telah dilaporkan dengan angka pengobatan mencapai 86% dari target 90%.

Emanuel Melkiades Laka Lena Wakil Ketua Komisi IX DPR RI mendukung penuh upaya penanganan tuberkulosis di Indonesia melalui pengembangan kebijakan berbasis data dan bukti yang kuat.

“Kaukus tuberkulosis DPR RI juga akan mendukung inovasi dalam penanganan tuberkulosis, termasuk pengembangan teknologi mutakhir untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan. Penggantian tes berbasis dahak dengan tes molekuler cepat yang lebih efisien adalah salah satu langkah penting untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan deteksi itu tuberkulosis,” kata Melki.

Kata Melki, Pemerintah menargetkan penurunan kejadian TBC menjadi 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Selain itu akselerasi pemberantasan TBC merupakan salah satu prioritas utama bagi presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029 sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Kaukus Tuberkulosis DPR RI
Sementara, Putih Sari Co-Chair of Asia Pacific TB Caucus menjelaskan, Peluncuran Kaukus TBC DPR RI adalah simbol dari tekad dan semangat untuk melawan TBC secara lebih efektif.

Kata Putih, Kaukus DPR RI ini terbuka untuk seluruh fraksi dan komisi untuk membangun dukungan politik yang berkelanjutan.

Menurut dia, kaukus ini juga bertujuan dalam mendukung orang dengan TBC dan kelompok rentan lainnya untuk mengurangi stigma terhadap orang dengan TBC. Stigma seringkali menjadi penghalang utama bagi orang dengan TBC untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

“Sampai sekarang Global TB Caucus telah meluncurkan 60 Kaukus TBC Nasional di seluruh dunia dan lebih dari 2.500 anggota parlemen di lebih dari 150 negara telah bergabung dalam jaringan kami,” kata Putih Sari yang juga anggota Komisi IX DPR RI.

Menurut dia, Kaukus TBC DPR RI ini akan menjadi bagian dari jejaring internasional anggota parlemen yang tergabung dalam Global TB Caucus untuk memperkuat komitmen politik lintas wilayah geografis guna menciptakan dunia tanpa TBC.

Putih menjelaskan, dukungan DPR RI sangat diperlukan untuk memperkuat komitmen politis dan mendukung kerja sama dengan semua pihak yang terlibat untuk mempercepat upaya penanganan TBC di Indonesia.

Dengan dukungan kaukus TBC DPR RI, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, memperkuat pengawasan, dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam program eliminasi TBC mendapatkan dukungan politik dan sumber daya yang memadai.

Warren Entsch Co-Chair of Asia Pacific TB Caucus d an Federal Member off Parliament for Leichhardt, Queensland, Australia mengatakan peluncuran kaukus tuberkulosis ini adalah pencapaian besar bagi Indonesia dalam mendukung pemberantasan tuberkolosis.

“Kaukus hanyalah sebuah platform. Yang penting adalah apa yang anda lakukan dengan platform itu. Bagaimana anda menggunakan suara anda untuk berbicara bagi mereka yang tidak memiliki suara. Untuk mengambil tindakan dalam mendukung mereka yang sangat membutuhkan dukungan,” ujar Warren. (faz/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Kamis, 19 September 2024
24o
Kurs