Jumat, 22 November 2024

Ditanya Soal Pernyataan Jokowi Tentang Kampanye, Ganjar Singgung Peribahasa Esuk Dhele, Sore Tempe

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ganjar saat Kampanye Akbar bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron Genteng, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (8/2/2024). Foto: TPN Ganjar Mahfud Ganjar saat Kampanye Akbar bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron Genteng, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (8/2/2024). Foto: TPN Ganjar Mahfud

Ganjar Pranowo calon presiden nomor urut 3 menjawab pertanyaan wartawan soal Joko Widodo (Jokowi) Presiden yang menyatakan tidak akan berkampanye jelang pencoblosan suara pada 14 Februari 2024, mendatang.

Menurut Ganjar, berdasarkan fakta, data dan jejak digital, justru menunjukkan hal berbeda dengan apa yang disampaikan
Jokowi Presiden.

“Ada data, ada fakta, ada jejak digital yang berkali-kali keluar dan berkali-kali direvisi. Maka saya katakan kalau lah kemudian statement-statement yang pernah muncul itu keliru, sampaikan dengan cara yang gentle, siapapun itu kalau itu adalah koreksinya,” kata Ganjar kepada wartawan seusai menghadiri Kampanye Akbar bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron Genteng, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (8/2/2024).

Ganjar pun bicara soal peribahasa orang Jawa yang jangan plin-plan dalam kata maupun perbuatan. Ia juga menyinggung soal sikap plin-plan atau tak punya pendirian ketika menyampaikan sesuatu. Termasuk, dalam perkataan dan perbuatan yang tak sejalan.

” ‘Esuk Dhele, Sore Tempe‘ (besok kacang kedelai, sekarang tempe), enggak bisa. Maka begitu kita berbeda-beda terus, maka sulit rakyat mempercayai itu. Berlaku untuk siapapun,” tegas Ganjar.

Sebelumnya, pada 24 Januari 2024, Jokowi menyatakan presiden boleh berkampanye. Namun pada 7 Februari 2024, Jokowi  menepis kabar dirinya akan ikut berkampanye pada Pemilu 2024.

“Yang bilang siapa,” kata Jokowi di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Rabu (7/2/3024).

Dia mengatakan, dirinya hanya menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye sesuai ketentuan undang-undang.

Kendati demikian, Jokowi menegaskan, dirinya tidak akan mengambil kesempatan tersebut untuk berkampanye.

“Tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye,” pungkasnya.

Kembali ke Ganjar, ia mengaku optimistis dengan realitas di lapangan bahwa dirinya bisa unggul di Jawa Timur. Meski disadarinya, terjadi saling kejar-kejaran suara dengan paslon lainnya. Termasuk, di beberapa wilayah.

“Kalau dari yang kami lakukan kita menang disini (Jawa Timur) gitu yah. Kalau kemudian harus bekejar-kejaranan memang ada kekuatan yang mengejar kami gitu yah. Dan kondisi itu bukan tidak bisa dirasakan, kami merasakan itu dimana-mana,” ungkap Ganjar. (azw/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs