Jumat, 22 November 2024

Cak Imin Tegaskan Hukum Tidak Boleh Tunduk pada Kekuasaan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Muhaimin Iskandar cawapres nomor urut 1 berbicara di acara Haul Mbah Abu Umar, di Pondok Pesantren Ar-Roudloh Berbaur, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (24/1/2024) malam. Foto: istimewa

Abdul Muhaimin Iskandar calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 pada Pilpres 2024 mengatakan, demokrasi harus bisa dirasakan seluruh warga negara dan tidak boleh ada pemaksaan kehendak.

Salah satunya melalui Pemilihan Umum yang harus betul-betul berlangsung adil dan jujur.

Menurutnya, menjelang Pemilu 2024 banyak pihak menyayangkan turunnya nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Perjalanan demokrasi sejak reformasi digaungkan tahun 1998 lalu harus dievaluasi agar ke depan menjadi lebih baik.

“Demokrasi harus diperkuat. Tidak boleh ada yang menjadikan Pemilu ini sebagai pemaksaan kehendak,” ujarnya di acara Haul Mbah Abu Umar, di Pondok Pesantren Ar-Roudloh Berbaur, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (24/1/2024) malam.

Pemilu dan Pilpres yang tahun ini diselenggarakan serentak, lanjut Cak Imin, harus dirasakan riang gembira oleh seluruh masyarakat. Bukan dipaksa, bukan intimidasi bahkan sampai terancam hingga takut menyampaikan pendapat.

Karena itu, Ketua Umum PKB itu terus mengingatkan seluruh pihak termasuk aparat agar mampu menjaga Pemilu terselenggara dengan baik.

Sehingga, masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya dengan baik dan sesuai hati nurani.

“Aparat harus netral, itu perintah undang-undang. Termasuk presiden. Presiden punya hak pilih, tetapi presiden kalau memihak harus cuti dari presiden,” tegasnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menuturkan pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) ingin mengembalikan Indonesia menjadi negara hukum. Artinya, setiap warga negara harus tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku.

“Negara ini negara hukum, bukan negara kekuasaan. Semua harus tunduk pada hukum. Tidak boleh hukum ditaklukkan oleh kekuasaan,” tandasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs