Menjelang debat calon presiden (capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minggu (7/1/2024) besok malam, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 berziarah ke Makam Sunan Ampel di Surabaya pada Sabtu (6/1/2024) malam.
Surabaya jadi destinasi terakhir setelah rangkaian safarinya ke Jawa Timur (Jatim) hari ini. Sebelumnya, Cak Imin menyambangi Jombang dan Mojokerto.
“Saya dari Jombang, Mojokerto, dua acara, terus ke sini, rutin sering ke sini, berdoa bersilaturahim,” kata Cak Imin kepada awak media.
Meski ia hanya menyampaikan, berharap keselamatan dan kesuksesan, tidak menyebut spesifik doa untuk kelancaran debat capres pasangannya Anies Baswedan besok.
Tapi ia tidak menampik soal harapan pasangannya lancar memaparkan tema debat capres besok terkait pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
“Saya besok mendampingi Mas Anies jam 19.00 malam. Mohon doa semua lancar. Besok rencananya (diskusi), bukan diskusi tapi cocok-cocokan, biasa,” ujarnya.
Ia berharap Anies bisa memainkan isu-isu penting, mendapat umpan balik dari masyarakat bahkan hingga berhasil jadi agenda bersama jika mereka berdua menang.
“Alhamdulillah semoga . Semoga moga Mas Anies dapat mengendalikan isu penting dan paling pokok menyampaikan tema-tema itu ke masyarakat, mendapatkan feedback dari bangsa kita, lalu kalau menang nanti jadi agenda bersama bukan hanya pemerintah tapi rakyat,” bebernya.
Cak Imin akin selepas dua kali debat sebelumnya, mampu mendongkrak elektabilitas AMIN di Jatim dan nasional.
“Insyaallah masuk putaran dua. Tinggal kerja keras lagi satu putaran. Harus (debat ketiga digenjot habis-habisan),” tuturnya.
Ia mengaku cukup optimistis mendapat dukungan warga Jawa Timur sebagai putra daerah.
“Jatim rumah saya, warga Jatim pasti anggap saya keluarganya. Sehingga kebanggaan Jatim, termasuk warga NU Jatim, saya kira pasti ke saya. Soal bagaimana ya kita lihat 14 Februari,” imbuhnya.
Sementara soal dua panelis dari Universitas Pertahanan karena di bawah naungan Kemenhan yang dipimpin Prabowo, ia menyerahkan pada kebijakan KPU.
“Tapi tentu masyarakat dan kita harus awasi, jangan sampai independensi, intelektualitas kita terganggu gara-gara atasan bawahan,” tandasnya. (lta/saf/ham)