Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya sowan ke Musyafak Rauf Ketua DPC PKB Surabaya sambil menunaikan salat tarawih bersama dengan puluhan kader PKB, Rabu (20/3/2024) malam.
Pantauan suarasurabaya.net, sekitar pukul 20.30 WIB seusai salat tarawih, Eri sempat memberi sambutan setelah Musyafak Rauf.
Dalam sambutannya, ia banyak mengagungkan PKB sebagai partai kunci kesuksesan Surabaya.
“Karena itu, saya ke sini (Kantor DPC PKB Surabaya) matur nuwun (terima kasih) gimana perjuangan PKB, stunting di Surabaya turun, pengangguran, kemiskinan (juga turun), karena Pemkot tidak bisa bekerja sendiri,” sepenggal ucapannya, Rabu malam.
Ia hadir bersama tiga kader PDIP lain, Saifuddin Zuhri, Budi Leksono, dan Abdul Ghoni yang disebutnya sesama nahdiyin dengan PKB.
“(Saya) minta PKB sinergi membangun Kota Surabaya, menciptakan kesejahteraan,” tegasnya.
Saat ditemui awak media, Eri menampik silaturahmi dengan PKB mencari dukungan. Sebab Eri belum mendapatkan rekor dari PDI Perjuangan. Sehingga muncul isu Eri akan pindah partai.
“Gak bahaya ta? Infonya dari siapa? Hari ini kami silarurahmi sebagai wali kota Surabaya dan didampingi PDIP mengucapkan terima kasih,” ucapnya lagi.
Meski ia juga tak mengiyakan, kalau kedatangannya justru mewakili PDIP lalu membuka peluang koalisi dengan PKB untuk Pilkada.
“Hari ini saya tujuan kesini dengan PDIP. Ini menunjukkan kami PDIP ketika membangun Surabaya tidak bisa sendiri. Membangun Surabaya bukan karena kekuatan, bukan karena sebuah jabatan, semua sudah berakhir ketika Pileg selesai. Kita menyatukan kekuatan lagi untuk umat. Ke depan terkait pilkada kita lihat ke depannya. Sebagai wali kota, lembaga PDIP, terima kasih dan silaturahmi untuk ummat,” bebernya.
Eri menegaskan bahwa tak hanya PKB yang didatangi, ia akan bergilir silaturahmi ke partai lain yang belum mau disebutnya.
“Di Surabaya ini semua ketua partai luar biasa, saling menguatkan satu dengan lain, sehingga pemkot berjalan tidak hanya wali kota sendiri,” tuturnya lagi.
Sementara Musyafak Rauf pun memberi sinyal sudah ada dukungan untuk Eri meski belum hitam di atas putih.
“Kalau ditanya itu jawabannya masih koma, karena belum ada hitam dan putih yang belum diberikan oleh beliau. Nanti kalau kita sudah proses melalui tahapan-tahapan ada PP-nya peraturan partai,” ucapnya.
Musyafak Rauf malah memberi nilai 9,9 dalam Kepemimpinan Eri Cahaydi satu periode.
“Beliau sangat tanggap jika ada masalah misalkan banjir ada genangan cepat diselesaikan, yang ada masalah-masalah di tengah masyarakat masalah kependidikan. Itu alhamdulilah masih muda, energi, juga solid, Surabaya ini beda dengan Sidoarjo dengan yang lain. Saya apresiasi luar biasa,” imbuhnya.
Sebelumnya, Adi Sutarwijono Ketua DPC PDIP Surabaya mengaku belum ada bahasan soal calon PDIP akan kembali mengusung Eri Cahyadi dan Armuji atau tidak.
“Sampai sekarang belum, itu adalah kewenangan DPP PDI Perjuangan. Hak mutlak, proses belum dimulai. Kita baru menyelesaikan Pemilu 2024. (Kapan membahasnya) nanti. Belum ada namanya (selain Eri). Saat ini masih Pak Eri, Armuji, yang banyak dibicarakan,” tandasnya. (lta/saf/ipg)