Massa penolak RUU Pilkada, sampai petang hari ini, Kamis (22/8/2024), masih berada di depan Pintu Gerbang DPR RI, baik sisi utara yang ada di depan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, mau pun di sisi selatan Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat.
Karena sudah lewat waktu menggelar aksi unjuk rasa, tepat pukul 18.00 WIB, aparat keamanan dari unsur kepolisian dan TNI meminta massa membubarkan diri.
Awalnya, aparat secara persuasif menyampaikan imbauan dan berkomunikasi dengan koordinator aksi supaya keluar dengan tertib dan tidak ada yang melempar batu.
Tapi, karena massa dari kelompok mahasiswa dan pelajar sekolah menengah atas tidak mau keluar dari halaman DPR dengan sukarela, pukul 18.15 WIB, Pasukan Korps Brimob mulai mendorong massa ke arah luar.
Sebelum pecah kerusuhan, Masinton Pasaribu, Putra Nababan, Wayan Sudiarta dan Arteria Dahlan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan keluar dari Gedung DPR untuk menemui demonstran.
Keempat orang anggota dewan itu lalu berdialog sekitar 15 menit dengan prewakilan pengunjuk rasa.
Di situ, demonstran yang sebagian besar dari kelompok mahasiswa kembali menuntut DPR RI membatalkan pengesahan RUU Pilkada.
Merespons tuntutan itu, Masinton dan para Anggota Fraksi PDI Perjuangan berjanji akan memperjuangkannya.
Sekitar pukul 18.45 WIB, massa masih bertahan menunggu kepastian pembatalan pengesahan RUU Pilkada. Sedangkan massa yang di Jalan Gatot Subroto melakukan aksi bakar ban.
Pukul 18.55 WIB, aparat mulai menembakkan gas air mata, dan bergerak membubarkan massa.
Para demonstran yang sebelumnya ngotot bertahan di Gedung DPR akhirnya kocar-kacir, dan sekitar lima menit kemudian, massa sudah berhasil dipukul mundur. (rid/bil/ham)