Emil Dardak, calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, mengungkapkan potensi besar yang dimiliki Jatim di sektor kemaritiman dan pariwisata.
Menurutnya, kedua sektor ini memiliki kontribusi yang signifikan dalam perekonomian daerah dan perlu terus dikembangkan.
Salah satu contohnya adalah Pulau Bawean, yang kini semakin mudah diakses baik dengan penerbangan maupun kapal. Pulau yang dikenal dengan keindahan alamnya ini kini juga mulai dikenal sebagai pusat penghasil seafood segar yang dipasarkan di Kota Gresik.
Namun, Emil menyadari bahwa sektor pariwisata, seperti banyak sektor lainnya, terkena dampak besar akibat pandemi Covid-19.
“Covid-19 menjadi pukulan telak bagi daerah-daerah yang mengandalkan pariwisata. Sektor ini adalah yang paling terhantam,” ujar Emil saat mengudara dalam program Wawasan Suara Surabaya Spesial Menuju Grahadi, Rabu (13/11/2024) pagi.
Meskipun industri pariwisata belum sepenuhnya pulih, Emil optimistis bahwa dengan upaya yang tepat, pariwisata Jatim dapat kembali berkembang.
Menurut Emil, ada dua aspek utama yang perlu menjadi fokus dalam meningkatkan daya tarik pariwisata, yaitu aksesibilitas dan promosi. “Aksesibilitas harus diperbaiki terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan promosi yang tepat,” jelasnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa promosi yang tidak didukung dengan kualitas di lapangan, justru dapat berdampak buruk.
“Promosi yang tak sesuai dengan kenyataan bisa berbalik menjadi bumerang. Yang viral bukan prestasinya, malah kekecewaan pengunjung,” kata Emil.
Untuk itu, Emil menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata. Selama periode pertama kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim disebut bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memperbaiki kualitas SDM, termasuk di desa-desa wisata.
Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan sertifikasi kepada pendamping desa wisata agar mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni dalam mendukung sektor pariwisata lokal.
Mantan Bupati Trenggalek itu juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pelayanan pariwisata.
“Rumah makan dan usaha pariwisata lainnya harus memastikan bahwa menu yang mereka tawarkan jelas harganya. Hal ini untuk menghindari terulangnya insiden yang merugikan konsumen, seperti yang sempat viral di media sosial,” tegasnya.
Dengan fokus pada pengembangan kemaritiman, pariwisata, dan peningkatan SDM, Khofifah-Emil berkomitmen menjadikan Jawa Timur sebagai destinasi wisata yang unggul, berkelanjutan, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. (saf/iss)