Berbagai tokoh lintas agama mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia, menjelang diadakannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Syuhada Endrayono Ketua Umum Forum Beda Tapi Mesra menyatakan, upaya untuk mewujudkan persatuan harus dirawat di tengah momen tahun politik.
“Jadi setiap tahun-tahun politik ini mengandung risiko, ketika politik identitas mengemuka, maka resistensi persatuan dan kesatuan bangsa ini menjadi sangat mengkhawatirkan,” ucapnya di Surabaya, pada Kamis (1/6/2023) malam.
Melihat kondisi tersebut, Syuhada mengajak masyarakat agar tidak ada yang saling memecah bela sesama warga negara.
“Kami berharap, adanya pemahaman dari semua bangsa bahwa nilai persatuan ini lebih utama dari sekedar kontestasi politik,” ujarnya.
Sementara itu, Hana Amalia Ketua Umum Yayasan Pondok Kasih mengatakan bahwa persatuan harus dijaga, apalagi menurutnya hal itu juga seusai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Dimana Ketuhanan Yang Maha Esa, kita bisa mempunyai agama yang berbeda tapi kita percaya pada satu Tuhan. Kita berbeda-beda tapi kita diciptakan berbeda untuk bersama-sama, jadi bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia, untuk semua yang bertuhan itu memberikan pemujaannya kepada Tuhan dengan cara masing-masing,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan bahwa dengan Pancasila, dapat mewujudkan persatuan bangsa di tengah-tengah perbedaan yang ada.
“Makanya saya percaya bahwa pancasila itu ilham Tuhan yang diberikan ke founding father kita, untuk mempersatukan negara yang bhineka harus ada satu dasar yang kokoh, yaitu Pancasila,” ujarnya.
Hana berharap, dengan adanya upaya pertemuan berbagai tokoh lintas agama hingga suku itu, keutuhan bangsa Indonesia dapat terjaga dengan baik, meskipun berada di tahun politik.
“Jadi doa kami adalah damailah negeriku, bersatulah negeriku dan sejahteralah masyarakatku, itu mencakup lima sila Pancasila,” pungkasnya.(ris/wld/faz)