Jumat, 22 November 2024

Survei Indikator: Khofifah dan Erick Thohir Bacawapres Pilihan Warga Jatim, Muhaimin Sebaliknya

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Erick Thohir Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma`ruf besama Khofifah Indar Parawansa dan para kiai santri di Tapal Kuda. Foto: Istimewa.

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei kekuatan Nahdlatul Ulama dan Peta Elektoral menjelang Pemilihan Umum 2024 di Jawa Timur secara daring melalui zoom meeting, pada Minggu (1/10/2023).

Burhanuddin Muhtadi Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia menyebut Jawa Timur menjadi provinsi yang mendulang pemilih sekitar 16 persen dari total pemilih di Indonesia. Sehingga Provinsi Jatim menjadi penentu pemenangan Pilpres sejak 2004-2019.

Sebagai provinsi penentu, sejumlah tokoh yang memiliki basis suara dan kedekatan dengan masyarakat ataupun para kiai di Jawa Timur bakal diperhitungkan.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, ada dua nama tertatas yang menjadi pilihan masyarakat Jatim. Yakni Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dan Erick Thohir Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI.

Kata Burhanuddin, pada simulasi 19 nama semi terbuka, Erick Thohir berada di urutan teratas dengan elektabilitas mencapai 17,2 persen, kemudian disusul Khofifah sebesar 15,1 persen.

Kemudian secara berurutan di posisi ketiga ada Mahfud MD Menko Polhukam 11,5 persen, Ridwan Kamil mantan Gubernur Jawa Barat 9,2 persen, Gibran Wali Kota Solo 5,5 persen, Muhaimin Iskandar Ketum PKB 4,9 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono Ketum Demokrat 4,8 persen.

“Meskipun Gus Muhaimin ditetapkan sebagai cawapres oleh Nasdem, PKB, dan PKS. Tapi tidak serta merta pemilih di Jatim memilih Gus Muhaimin (sebagai bacawapres),” kata Burhanuddin dalam jumpa pers secara daring.

Burhanuddin menjelaskan, minimnya masyarakat Jatim untuk memilih Gus Muhaimin sebagai calon wakil presiden meskipun sudah ditetapkan oleh koalisinya ini disebut sebagai ticket split voting.

Kondisi ini menunjukkan bahwa penepatan bacawapres ditentukan oleh elite partai, namun yang menentukan apakah bacawapres tersebut menjadi wapres terpilih ditentukan oleh suara publik.

“Artinya keputusan elite tidak terkonfirmasi oleh pilihan atau suara masyarakat, itu disebut split ticket voting,” ucapnya.

Kemudian dari 96,6 persen masyarakat Jatim yang beragam muslim. Suara mereka terbagai kepada tiga nama teratas yaitu Erick Thohir sebesar 16,8 persen, kemudian Khofifah 15,6 persen, dan Mahfud MD 11,4 persen.

Sedangkan khusus warga NU Jatim, mereka mengaku memilih Khofifah dengan suara sebanyak 16,9 persen, Erick Thohir 16,1 persen dan Mahfud MD 11,5 persen.

“Karena Khofifah juga Ketua Muslimat NU ya, tapi Erick juga tidak kalah besar dan Pak Mahfud juga masuk dua digit ya,” ujarnya.

Kemudian untuk warga Muhammadiyah justru condong kepada Erick Thohir dengan suara 19,9 persen, disusul Mahfud MD 9 persen, dan Khofifah 8,3 persen.

Termasuk umat Islam yang bukan bagian dari ormas manapun lebih banyak memilih Erick Thohir sebanyak 19,5 persen, disusul Khofifah 11,5 persen dan Mahfud MD 11,4 persen.

“Jadi secara umum Mbak Khofifah kompetitif di kalangan NU, demikian juga dengan Pak Mahfud. Tapi Erick Thohir kompetitif di semua kalangan,” tutur Burhanuddin.

Sementara itu Saifullah Yusuf Sekertaris Jenderal PBNU yang juga hadir dalam jumpa pers daring tersebut, menilai survei peta politik kali ini sesuai dengan hasil di lapangan.

Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu turut berkomentar terhadap sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju sebagai bacawapres 2024 nanti.

Misalnya kepada Khofifah, Gus Ipul menilai kalau mantan Menteri Sosial RI itu terbilang berhasil dalam memimpin Provinsi Jatim. Tapi untuk maju ke Pemilu 2024, ia merasa pendukung Khofifah belum solid.

“Masih banyak pendukungnya yang menginginkan Khofifah berada di Jatim (maju Gubernur lagi). Jadi Khofifah ini belum sepenuhnya untuk ke pemilu,” kata Gus Ipul.

Sedangkan kepada Erick Thohir, Gus Ipul menilai Menteri BUMN itu yang gencar melakukan silaturahmi kepada para kiai di Jatim. Hal itu juga yang membuat nama Erick cukup diperhitungkan.

“Karena di samping rajin silaturahmi ke kiai, Erick ini juga Ketua Umum PSSI. Jadi dua nama ini (Erick dan Khofifah) cukup luar biasa dan istimewa untuk kita tunggu,” katanya.

Di sisi lain, Wali Kota Kota Pasuruan itu juga menyinggung Muhaimim Iskandar atau Gus Muhaimin yang sudah mendeklarasikan sebagai bacawapres bersama Anies Baswedan.

Gus Ipul mengutarakan, banyak kiai NU di Jatim yang masih bingung dan mencerna terkait majunya Gus Muhaimin dalam Pemilu 2024 nanti.

“Kiai masih perlu waktu untuk menerima deklarasi, sampai saat ini para ulama masih berdiskusi terkait pencapresan. Dan ingat pertemuan dengan para kiai belum tentu dukungan,” jelas Gus Ipul. (wld/ham)

 

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs