Jumat, 22 November 2024

Sufmi Dasco soal Sindiran Megawati: Kami Selalu Kalah, Gimana Mau Curang?

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Sufmi Dasco Ahmad Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran waktu ditemui di Surabaya, Senin (13/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net Sufmi Dasco Ahmad Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran waktu ditemui di Surabaya, Senin (13/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), menampik sindiran dari Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan soal kecurangan pemilihan umum (Pemilu) terulang lagi.

Pernyataan itu diutarakan Sufmi Dasco Ahmad Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran saat konsolidasi partai koalisi di Surabaya, Senin (13/11/2023).

“Pertama, kami sebagian besar partai koalisi ini belum pernah berkoalisi dengan pemerintah. Kami selalu kalah, bagaimana mau curang?” kata Dasco saat ditemui di sela konsolidasi KIM di Surabaya.

Kata Dasco, pihak KIM yang mengusung duet Prabowo-Gibran menyatakan tidak pernah curang dan tidak mau curang dalam kontestasi Pemilu 2024 nanti. Dan mempertanyakan pernyataan Megawati soal pemilu curang terjadi lagi.

“Coba ditanya lagi saja, kayaknya kami tidak pernah curang dan tidak mau curang,” tutur Dasco.

Pada Minggu (12/11/2023), Megawati Soekarnoputri Ketum PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk mengawal jalannya proses Pemilihan Umum (Pemilu) agar tidak terjadi kecurangan dalam setiap tahapannya.

“Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilih mu dengan tuntunan nurani,” kata Megawati melalui kanal Youtube PDI Perjuangan.

Megawati menegaskan bahwa Pemilu yang demokratis, adalah jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, harus dijalankan tanpa ada kecuali.

“Karena itulah terus genggam erat semangat reformasi itu. Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani. Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat,” jelas Mega.

Ketum PDI Perjuangan itu juga mengingatkan supaya kedaulatan rakyat terus dijunjung tinggi dan rekayasa hukum tidak boleh terjadi.

“Rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi. Hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran. Hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan. Hukum harus menjadi alat mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs