Jumat, 22 November 2024

Sederet Parpol Ingin Kerja Sama dengan Golkar karena Pengalamannya

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Pimpinan PSI bertemu Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, , Selasa (23/8/2022). Foto: Istimewa

Menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024, sejumlah pimpinan partai politik (parpol) dalam beberapa pekan belakangan berkunjung ke Markas Partai Golkar, di Jakarta.

Pimpinan partai tersebut di antaranya, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan berikutnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Yusak Farchan Pengamat Politik dari Citra Institute mengatakan, Partai Golkar memiliki daya tarik untuk diajak kerja sama karena banyak pengalamannya.

“Sebagai partai papan atas, Golkar banyak pengalaman. Sehingga, menjadi episentrum bagi partai lain untuk bertukar pikiran dalam merajut visi kebangsaan ke depan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Faktor lainnya, dia menilai di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, komunikasi politik partai berlambang pohon beringin menjadi lebih baik.

“Banyaknya kunjungan ke Partai Golkar juga menandakan keluwesan Pak Airlangga dalam membangun komunikasi politik dengan parpol lain. Contohnya, inisiasi Golkar menolak sistem proporsional tertutup bersama tujuh partai lain, menunjukkan kemampuan Golkar. Tentu itu sangat positif bagi upaya rekonsolidasi demokrasi di Indonesia,” katanya.

Walau bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golkar tetap membuka komunikasi dengan partai-partai lain.

Selain untuk menjalin silaturahmi politik, kunjungan pimpinan parpol ke Kantor Golkar juga bertujuan untuk menjaga situasi nasional tetap kondusif.

“Golkar sangat luwes membangun komunikasi politiknya bersama poros-poros koalisi lain yang ada. Tentu itu menjadi energi positif untuk menghindari ketegangan dan turbulensi karena blok-blok politik yang ada,” tegasnya.

Sementara itu, Firman Noor Peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) menyebut silaturahmi elite partai parpol bertujuan mengkonsoliasikan kondusivitas situasi jelang Pemilu 2024.

“Saya kira masih berkaitan dengan kepentingan elite-elite untuk mengkondisikan situasi agar lebih kondusif,” terangnya.

Pertemuan itu bisa dilihat sebagai upaya konsolidasi untuk melaksanakan jadwal Pemilu sesuai ketentuan, dan dukungan pada sistem proporsinal terbuka.

“Tidak ada sesuatu yang menyimpang dari kepentingan mereka pada umumnya, untuk menjalankan Pemilu dengan proporsional terbuka, terus tetap berlangsungnya Pemilu sesuai jadwal. Itu saya kira agenda untuk terus dikawal karena ada kekuatan-kekuatan yang tidak menginginkan itu,” ungkapnya.

Kemudian, pertemuan elite parpol itu juga salah satu upaya untuk melakukan pendekatan. Dia memprediksi ke depan bakal terjadi upaya saling menarik parpol untuk bergabung dalam suatu koalisi.

“Ada ajakan yang sifatnya cukup serius. Ada yang mungkin sekadar basa-basi. Tapi, komunikasi akan selalu dibangun,” tegasnya.

Tidak hanya Golkar, Firman menilai partai lain cukup aktif dalam membangun silaturahmi.

“Saya kira semuanya cukup aktif, tidak hanya Golkar. Golkar tentu saja mencoba membangun sebuah kekuatan politik yang lebih besar. Itu saya kira wajar, seperti keinginan pada umumnya partai,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Firman menyarankan parpol harus mampu membangun komunikasi politik yang elegan karena beberapa partai sudah terikat komitmen dengan koalisi.

“Karena sebagian partai kan sudah terikat komitmen, sebagian belum, maka memang harus pintar-pintarnya membangun komunikasi. Jangan juga koalisi yang sudah di depan mata malah hilang. Itu harus dipertimbangkan,” pungkasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs