Jumat, 22 November 2024

Sambangi Rumah Ketum Golkar dan PKB, Puan Maharani Bahas Dinamika Politik Jelang Pilpres 2024

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPR RI. Dok Foto : Faiz suarasurabaya.net

Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik dan Keamanan, hari ini, Kamis (27/7/2023), melakukan kunjungan politik ke kediaman dua ketua umum partai politik.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Puan mendatangi rumah Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar yang ada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Turut mendampingi Puan antara lain Said Abdullah dan Bambang Wuryanto Ketua DPP PDI Perjuangan.

Kedatangan Puan beserta sejumlah petinggi PDI Perjuangan disambut Lodewijk Friedrich Paulus Sekretaris Jenderal Partai Golkar dan Melchias Markus Mekeng Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Airlangga mengatakan kedatangan Puan dalam rangka silaturahmi dan membicarakan politik menjelang Pemilu 2024.

Sebelumnya, Puan Maharani bersama sejumlah petinggi PDI Perjuangan datang ke rumah dinas Muhaimin Iskandar Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Usai pertemuan, Puan bilang pertemuan berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan. Bahkan, Puan sempat makan siang bersama Cak Imin dan istri dengan menu kikil khas dari Jombang.

“Jadi, pembicaraannya sangat hangat, kekeluargaan, matur nuwun Cak Imin saya merasa dianggap keluarga Cak Imin. Karena sebenarnya Cak Imin ini secara umur itu bisa saya katakan itu seperti kakak saya, karena dulunya Cak Imin ini dititipkan Gus Dur ke ibu bapak saya. Saya kenal dari SMA,” ucapnya.

Lalu, Puan menjelaskan sebagai Ketua Tim Pemenangan PDIP pada Pemilu 2024, kedatangannya merupakan arahan dari Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDIP untuk melakukan agenda silaturahmi politik kepada seluruh ketua umum partai politik.

“Saya hadir di sini tentu saja untuk bisa bertukar pikiran bagaimana nantinya ke depan menuju Pemilu 2024 itu harus dilakukan secara bergotong royong. Semoga kehangatan pertemuan hari Insya Allah akan membawa manfaat ke depan, bukan hanya untuk PDIP dan PKB tapi juga untuk bangsa dan negara,” ungkap mantan Menko PMK tersebut.

Puan memahami, Cak Imin bersama PKB sudah memiliki komitmen bersama Partai Gerindra yang sudah berlangsung selama 11 bulan. Tapi, dia menuturkan di dalam berpolitik selalu ada hal yang dinamis dan bisa berubah.

“Siapa tau masih bisa PKB bersama dengan PDIP. Karena hubungan antara PKB dan PDIP sudah panjang, kan sama-sama mendukung Pak Jokowi sudah hampir 10 tahun. Kemudian, di DPR kita sama-sama mengawal DPR lembaga legislatif juga bersama-sama. Saya ketuanya dan Cak Imin wakil ketuanya dan selalu harmonis selalu adem ayem tampa ada hal-hal yang kemudian membuat kami yang sepertinya ada masalah,” tambah cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.

Ditegaskan Puan, PDIP selalu membuka pintu serta menjalin silaturahmi dengan partai politik tanpa adanya jurang pemisah. Menurut Puan, hal itu bertujuan untuk menciptakan Pemilu yang gembira, aman dan nyaman bagi seluruh Rakyat Indonesia.

“Walau nanti antara PDIP dan PKB belum ada titik kecocokan atau titik pertemuan yang sama dalam menuju pesta demokrasi pemilu 2024, saya meyakini persaudaraan keluarga kami dengan keluarga Cak Imin antara PKB dan PDIP harus tetap bersama. Karena ada waktunya bertanding, dan ada waktunya untuk bersanding,” sambung Puan.

Lebih lanjut, Puan mengungkapkan, pernyataannya mengenai Cak Imin salah satu kandidat calon wakil presiden PDIP Ganjar Pranowo benar adanya. Puan menyebut pernyataannya serius.

“Saya serius loh waktu saya bilang kandidat cawapres, capres atau bacapresnya PDIP Pak Ganjar itu Cak Imin. Cak Imin sempat bertanya ‘Mba tenanan (beneran) nggak mba ngomong begitu?’ Saya jawab, yo bener mosok ngawur,” terangnya.

Walau begitu, Puan menyatakan memang belum ada ada keputusan tentang siapa cawapres Ganjar Pranowo untuk Pemilu 2024. Pertemuan hari ini pun masih sebatas menyatukan visi dan misi demi bangsa dan negara.

“Saya bocorin sedikit Cak imin, di pertemuan ini nggak ada pembicaraan persyaratan-persyaratan untuk cawapres karena kita masih menyatukan pemikiran-pemikiran apa yang akan dilakukan, bagaimana ke depan, bagaimana membangun bangsa ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Puan menyatakan masih akan dilakukan pembicaraan lebih lanjut secara intensif sampai bulan Oktober yang merupakan tenggat waktu pendaftaran capres-cawapres.

“Jadi, itu masih panjang, masih banyak yang harus kita lakukan. Namun, saya meyakini nggak ada yang pernah salah melakukan silaturahmi dan membicarakan semua itu secara terbuka sebagai sesama anak bangsa,” tegasnya.

PDIP, sambung Puan, juga masih mempertimbangkan banyak hal terkait kandidat cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Soal bertambah atau berkurang, menurut Puan, masih akan dipertimbangkan.

“Karena kita mempertimbangkan semua aspek yang ini baik, yang ini bagus, yang ini apik tapi mana yang kemudian mempunyai visi yang sama dengan Bacapres PDIP Pak Ganjar,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Cak Imin mengaku bahagia atas kedatangan Puan. Menurutnya, selalu ada kejutan dalam setiap dinamika politik.

“Kalau ada titik temu baru antara PDIP dan PKB, tentu saya akan berbicara dengan Pak Prabowo. Tapi, sampai hari ini kita terus berproses berdinamika, berdialektika sampai nanti kalo ada kesimpulan yang serius baru saya ajak Pak Prabowo,” tambah Muhaimin.

Sebelumnya, Puan menyebut kandidat cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mengerucut lima nama. Antara lain Muhaimin Iskandar, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Untuk namanya Pak Sandiaga, Pak Erick, Pak Andika, Mas AHY, Cak Imin mantap semua. Dulu ada 10 nama, sekarang sudah mengerucut lima nama,” ungkap Puan usai Harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/7/2023).(rid/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs