Jumat, 22 November 2024

Ribuan Anak Muda Komunitas Juang PDIP Siap Bersihkan GBK Di Puncak BBK 2023

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan

Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan pihaknya menerapkan manajemen pengelolaan sampah berkelanjutan (waste management system) dalam perhelatan puncak Bulan Bung Karno (BBK) 2023.

Dalam keterangannya yang diterima suarasurabaya.net, Hasto menjelaskan sistem ini melibatkan ribuan kader PDIP dan pihak luar terkait, yang punya concern sama menjaga lingkungan dan mencintai bumi.

Menurutnya, selama ini pihaknya memang menerapkan standar manajemen sampah dalam setiap giat kepartaian. Kemudian, sistem ini akan diuji dalam even besar, dimana pada Sabtu (24/6/2023) hari ini, partai berlogo banteng itu menggelar puncak Peringatan Bulan Bung Karno.

PDIP mengerahkan 3000 anggota Komunitas Juang di seluruh area venue yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan sekitarnya.

Diketahui Komunitas Juang adalah salah satu unit organisasi partai yang berbasis di Jawa Tengah dengan pengampu Bambang ‘Pacul’ Wuryanto Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu. Anggotanya adalah mayoritas anak-anak berusia muda di bawah 30 tahun.

“Komunitas Juang ini bergotong royong dengan kelompok masyarakat yang fokus pada lingkungan hidup dan dibantu dari Dinas Kebersihan Kota Jakarta untuk membersihkan dan mengolah sampah- sampah selama acara berlangsung,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada awak media.

Menurut Hasto, ada setidaknya 400 orang personil dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang turut bergotong royong mewujudkan waste management system di acara puncak BBK 2023 ini.

Tidak hanya dari Komunitas Juang, ratusan pemulung turut dilibatkan dalam acara kali ini mengingat waste management system sangat serius diterapkan oleh PDIP. Nantinya, sampah akan diolah dan dipilah, mana yang bisa didaur ulang atau tidak, sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA.

“Kami juga melibatkan 300 pemulung. Dan sampah-sampah tersebut, selain dapat didaur ulang, yang akan dipilih akan menjadi penghasilan tambahan buat mereka (para pemulung – red),” sambung politisi asal Yogyakarta tersebut.

“Plastik dan sampah residu akan dipisahkan. Plastik akan ditingkatkan nilai ekonomisnya membentuk sirkular ekonomi. Dana yang terkumpul akan dibagikan untuk para pemulung yang disebut sebagai pasukan Pro Lestari,” sambung Hasto.

Kegiatan ini, sambung Hasto, sedianya berawal dari inisiatif RedMe, unit organisasi kreatif yang dimiliki PDIP. RedMe yang banyak diisi milenial, mengusulkan kegiatan yang dinamai Prolestari dengan tajuk Aksi Bersih GBK, saat rapat-rapat awal peringatan Puncak Peringatan BBK 2023.

Ide itu kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama dengan sebuah start-up digital waste management system. Inisiatif PDIP tersebut ternyata disambut dengan baik. Akhirnya semua bersedia terlibat. Akhirnya waste management system ini menjadi gerakan dengan tagline Aksi Bersih GBK (ABG).

Kata Hasto, Megawati Soekarnoputri PDIP dikenal selalu mengkampanyekan gerakan mencintai lingkungan. Sikap pro lingkungan hidup itu juga tak sekedar kata, namun terwujud dalam gerak aksi, salah satunya program rutin ABG.

PDIP bahkan sampai mengeluarkan program Mencintaii Bumi yang berisikan larangan bagi seluruh kader menggunakan plastik di arena Kongres PDIP Bali 2019, dan pelaksanaan penggunaan tumbler selama acara berlangsung.

“Dalam setiap ulang tahun Partai dan ulang tahun Ibu Mega, kami selalu membersihkan sungai dan menanam pohon. Per tahun hampir 250 ribu pohon ditanam. Selain itu sudah terjadi dan masih berlanjut aksi bersih-bersih di sungai Citarum, Sungai Ciliwung dan penanaman mangrove. DPP PDI Perjuangan di tahun 2021 juga meluncurkan buku ‘Merawat Pertiwi’,” kata Hasto.

“Partai terdepan sekaligus menjadi pelopor dalam kelestarian lingkungan dan menjaga alam semesta lewat upaya mendorong semua orang mencintai bumi,” pungkas Hasto. (bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs