Rencana Memajukan Jadwal Pendaftaran Capres-Cawapres untuk Mencegah Situasi Politik Terlalu Panas

Mahfud MD Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) mengungkap alasan di balik rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) memajukan jadwal pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Salah satu alasan memajukan waktu pendaftaran dari 19 Oktober sampai 24 November 2023 menjadi 10-16 Oktober 2023, kata Mahfud supaya suasana politik nasional tidak terlalu panas.

Dalam keterangannya, siang hari ini, Jumat (8/9/2023), di Jakarta, Mahfud bilang percepatan waktu pendaftaran juga untuk menghindari keributan partai politik dan para calon kontestan menjelang pendaftaran.

“Ini akan dipercepat pendaftaran presidennya, karena terlalu lama bertengkar, siapa yang maju, siapa yang daftar. Yang semula pendaftaran dibuka 19 Oktober sampai 24 November, sekarang direncanakan dipercepat pendaftaran 10 Oktober ditutup 16 Oktober. Hanya enam hari saja,” ucapnya.

Lebih lanjut, Menko Polhukam menyebut percepatan pendaftaran capres-cawapres tidak perlu megubah Undang-undang Pemilu.

Menurutnya, perubahan jadwal pendaftaran pasangan capres cuma butuh kesepakatan Komisi II DPR RI, Menteri Dalam Negeri, KPU dan Bawaslu untuk diatur lewat Peraturan KPU.

Walau pendaftaran pasangan capres-cawapres dimajukan, Mahfud menegaskan tanggal pencoblosan Pemilu mendatang tetap 14 Februari 2024. Dia juga menjamin tidak ada penundaan.

Sekadar informasi, KPU tengah melakukan uji publik Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Dalam draf PKPU itu, pendaftaran capres-cawapres 2024 dijadwalkan berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 10-16 Oktober 2023.

Sesudah melalui tahapan verifikasi, penetapan pasangan capres dan cawapres dijadwalkan tanggal 13 November 2023, lalu berlanjut masa kampanye sanpai awal Februari 2024.(rid/iss)