Jumat, 22 November 2024

Relawan Jokowi Lepas Baju di Hadapan Puan Maharani Saat Konsolidasi di Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Salah satu relawan menyerukan aksi melepas kemeja dukungan terhadap Jokowi, Sabtu (21/10/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net Salah satu relawan menyerukan aksi melepas kemeja dukungan terhadap Jokowi, Sabtu (21/10/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sejumlah relawan Rumah Jokowi beraksi melepas baju di hadapan Puan Maharani Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat acara konsolidasi di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Pantauan suarasurabaya.net, sejumlah relawan Rumah Jokowi bergantian maju ke depan panggung melepas kemeja putih berlogo “Rumah Jokowi” dan hanya mengenakan kaos dalam.

“Apakah sekarang masih mendukung Jokowi?,” ujar salah satu relawan sambil mencopot kemeja.

“Tidak,” sahut ribuan relawan yang hadir.

Setiap relawan yang maju hampir menunjukkan raut wajah kecewa bercampur marah.

“Apakah masih menunggu arahan Jokowi,” teriak relawan lagi yang kemudian dijawab serentak dengan kata tidak.

Sejumlah relawan telanjang dada dan hanya mengenakan kaos dalam usai melepas kemeja dukungan Jokowi, Sabtu (21/10/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net
Sejumlah relawan telanjang dada dan hanya mengenakan kaos dalam usai melepas kemeja dukungan Jokowi, Sabtu (21/10/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Puan Maharani yang duduk di barisan paling depan ditemani sejumlah elite DPD PDIP Jatim terpantau senyum dan sesekali tertawa melihat aksi para relawan.

“Ayo kita bakar (kemeja relawan Rumah Jokowi),” ujar relawan lagi.

Salah satu yang ikut beraksi, Muhammad Ja’i Bendahara DPD Rumah Jokowi Jawa Timur. Menurutnya semua relawan kecewa atas sikap Jokowi yang diduga merestui anak-anaknya untuk tidak tegak lurus pada PDIP.

“Menurut saya, Jokowi kurang bijaksana untuk menyarankan putra-putranya, tidak tegak lurus kepaa pengusung Jokowi di awal. Ini kemudian kami kecewa,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Terlebih Jokowi diduga merestui Gibran Rakabuming Raka putra sulungnya yang semakin santer diisukan maju jadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.

“Iya (Jokowi andil dalam Gibran akan maju cawapres). Terus kayak Kaesang (anak bungsu Jokowi) jadi ketua umum PSI, kita kecewa. Tanpa restu Jokowi kan gak mungkin Kaesang jadi ketum PSI,” tambahnya.

Pencopotan itu juga menurut Ja’i menyiratkan keraguan relawan pada kenegarawanan Jokowi.

“Kita gak menganggap pengkhianatan, cuman kenegarawanan Pak Jokowi kayaknya masih diragukan, kecewanya di situ,” tandasnya.

Usai menyaksikan aksi relawan, Puan dalam pidatonya berkali-kali menyinggung soal pengkhianatan teman dan keluarga menjadi lawan menjelang kontestasi Pemilu 2024.

“Beberapa hari ini tentu pikiran kita semuanya berpikir keras apa iya situasi politik seperti ini. Apa iya teman yang selama ini bersama kita, saudara beraama kita, keluarga bersama kita kok bisa gak sama kita lagi,” salah satu pidatonya.

Namun ia menampik jika pidatonya disebut menyindir sikap Gibran anak Jokowi yang justru akan meninggalkan PDIP dan pindah ke Golkar kemudian bersanding dengan Prabowo.

Termasuk dihubungkan dengan Jokowi yang diduga merestui langkah Gibran untuk tidak tegak lurus pada arahan PDIP.

“Itu tidak ditujukan pada siapa-siapa. Namaun dalam situasi menjelang Pemilu yang akan datang, kawan bisa jadi lawan, dan lawan jadi teman. Jadi kita harus antisipasi,” jawabnya santai.

Ia pun memaknai aksi relawan Rumah Jokowi melepas kemeja dukungan terhadap Jokowi kemudian berganti dengan baju dukungan terhadap Ganjar, sebagai bentuk kecintaan bukan kekecewaan.

“Itu hanya kecintaan pada Jokowi. Silakan tanya ke relawan,” ucapnya yang bertolakbelakang dengan pernyataan relawan. (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs