Prabowo Subianto calon presiden (capres) nomor urut 2 menceritakan bagaimana saat dirinya memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya, yang penuh risiko dan pertimbangan.
Prabowo menyatakan bahwa ketika hati nuraninya memutuskan untuk memilih Gibran yang notabene putra sulung Presiden RI ke-7 Jokowi, banyak yang meragukan. Sebagian pihak banyak yang mencibir dan memandang sebelah mata atas kemampuan Gibran.
“Mas Gibran yang dibilang anak ingusan, nggak ada apa-apanya, hanya karena anaknya Jokowi, dihina diejek. Ternyata, tampil (debat) dengan menurut saya, kalau saya Guru yang harus kasih nilai, saya kasih nilai 9,9,” ujar Prabowo.
Di mata Prabowo, Gibran layak mendapatkan nilai baik karena mampu menggemparkan dan menghapus anggapan yang menyepelekan dirinya karena menguasai panggung debat, saat berhadapan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) cawapres nomor urut satu, dan Mahfud MD cawapres nomor urut 3.
“Itu wakil yang saya pilih dengan penuh risiko,” kata Prabowo
Menurut Prabowo, Gibran yang notabene Wali Kota Surakarta, merupakan sosok anak muda yang mampu mendampinginya dan mengerti persoalan negara.
Ia pun menambahkan bahwa hanya ia dan Gibran yang konsisten berbicara terkait dengan pentingnya kebijakan produksi bahan mentah SDA di dalam negeri, sebelum dijual ke luar negeri atau hilirisasi industri.
Prabowo juga mengatakan salah satu pertimbangan memilih Gibran adalah ia yakin lebih baik memilih anak muda yang kurang berpengalaman di politik, namun bisa dibina. Ketimbang memilih orang yang berpengalaman di politik namun kerap melakukan tindak pidana korupsi.
“Mendingan kita pilih anak muda yang masih bisa kita bina, apalagi orang tuanya (Jokowi Presiden) seorang pejuang merah putih, apa salahnya?” ujar Prabowo. (bil/ham)