Meski banyak lembaga survei yang memposisikan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pasangan capres-cawapres nomor urut 3, bukan di posisi puncak, namun petinggi PDI Perjuangan percaya akan terjadi arus balik untuk mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.
Keyakinan itu disampaikan Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan usai rapat evaluasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Rabu, (13/12/2023). Arus balik itu akan memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
“Kalau melihat kelompok pro demokrasi, mahasiswa sudah terlihat kuat mengawal demokrasi, mengawal agar pemilu berlangsung jujur dan adil, maka akan terjadi arus balik. Jika demikian, maka elektoral pasangan Prabowo-Gibran kemungkinan hanya 38 persen,” tegas Hasto.
Hitung-hitungan tersebut, kata Hasto, berdasarkan hasil survei mutakhir, di luar 16 lembaga survei yang selalu menunjukkan hasil yang bias. Namun ia memahami, karena diduga ada kepentingan elektoral dan digunakan sebagai alat pemenangan.
Jika pasangan Prabowo-Gibran 38 persen, maka kata Hasto, masih ada 62 persen yang tidak setuju. Ini mengindikasikan kelompok yang menjaga pelaksanaan Pemilu jurdil tadi, efeknya seperti bola salju, terus menggelinding dan membesar.
Ia menambahkan, dari hasil survei, menunjukkan capres Ganjar mempunyai tren dan imej yang sangat kuat. Oleh karenanya saat debat Ganjar memakai kemeja putih bertuliskan sat-set yang dimaknai, rakyat butuh solusi cepat dan tepat.
Saat pemaparan visi misi, Ganjar berangkat dari problematika rakyat Indonesia yang kemudian dijawab dengan solusi yang cepat.
“Sat set, gaspol, blusukan, dan tinggal di rumah rakyat. Itu artinya akselerasi, agar masalah rakyat cepat ditanggapi oleh pemimpin nasionalnya,” jelas Hasto.
Sedangkan Mahfud MD berkemeja putih bertuliskan tas tes dengan lambang timbangan. Itu kata Hasto, mencerminkan spirit keadilan, bahwa di dalam menegakkan keadilan, rakyat tidak boleh menjadi korban ketidakadilan, termasuk yang dilakukan oleh aparatur negara. (faz/ipg)