Jumat, 22 November 2024

Menko Polhukam dan Ketum PBNU Sepakat Mendorong Politik Inspiratif di Pemilu 2024

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Mahfud MD Menko Polhukam bertemu Yahya Cholil Staquf Ketum PBNU, Jumat (26/5/2023), di Jakarta. Foto: Lembaga Infokom dan Publikasi PBNU

Mahfud MD Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, hari ini, Jumat (26/5/2023), bersilaturahim dengan Yahya Cholil Staquf Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, keduanya berbincang tentang berbagai hal, salah satunya terkait Pemilu 2024.

Menurut Mahfud, yang dibicarakan bersama Gus Yahya bukan terkait politik elektoral atau politik praktis. Tapi, politik inspiratif yang membangun keadilan, penegakan hukum, serta memilih pemimpin yang jujur dan adil.

“Bagaimana membangun keadilan, penegakan hukum, memilih pemimpin yang adil jujur. Itu namanya politik inspiratif,” ujarnya usai pertemuan.

Selanjutnya, Mahfud bilang sempat mendiskusikan masalah-masalah Islam dalam kerangka nasionalisme, dan membangun bangsa yang lebih maju.

Mantan Ketua MK itu menilai, selaku perwakilan pemerintah, bertemu Ketua Umum PBNU sangat penting untuk menyamakan visi.

NU, kata dia, memiliki kewenangan memberikan pandangan tentang pendidikan, nasihat, dan imbauan ketertiban masyarakat.

Sementara pemerintah yang melaksanakan kebijakan berdasarkan masukan dari masyarakat, termasuk dari PBNU.

“Hukum dan wewenang yang saya miliki, saya lakukan di lapangan,” ucapnya.

Terkait upaya membangun bangsa yang maju, lanjut Mahfud, dia bersama Ketua Umum PBNU memiliki kesamaan ide yang sudah sering didiskusikan bersama pada momen-momen tertentu.

“Jadi, Gus Yahya bergerak di masyarakat, saya bergerak di Pemerintah untuk Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Yahya Cholil Staquf mengatakan kehadiran Mahfud MD selaku Menko Polhukam RI semakin menegaskan sinergi PBNU dengan pemerintah dalam upaya membangun Indonesia yang lebih baik.

Kemudian, pertemuan itu juga mengikis keraguan masyarakat terkait status kader Mahfud MD di Nahdlatul Ulama.

“Pertemuan ini untuk mengonfirmasi meskipun Pak Mahfud nama belakangnya MD (Muhammadiyah), tapi Pak Mahfud ini NU,” kelakar Gus Yahya yang disambut tawa para wartawan.(rid/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs