Semua orang tahu, Mahfud MD calon wakil Presiden nomor urut 3 mempunyai kedekatan dengan Gus Dur.
Dikutip dari akun Instagram @mohmahfudmd, saat Gus Dur menjabat presiden keempat (1999-2001), Gus Dur menelepon Mahfud agar segera menghadapnya.
Mahfud kaget. Sudah lama tak jumpa kok tiba-tiba Gus Dur memanggilnya. Hari itu juga Mahfud menghadap Gus Dur.
Mahfud lalu tanya apa Gus Dur masih mengenalinya.
“Dulu kan antum (kamu) yang menemani saya kalau ke Yogyakarta,” jawab Gus Dur.
Mahfud heran Gus Dur masih mengingatnya meski sudah 16 tahun gak pernah bersua.
Setelah bercerita macam-macam, Gus Dur langsung mengutarakan niatnya memanggil Mahfud. Kepada Mahfud, Gus Dur meminta agar ia membantunya mengisi jabatan Menteri Pertahanan. Mahfud melongo. Ia kaget.
“Apa Gus Dur mau menghidupkan Menteri Pertanahan lagi?” tanya Mahfud ke Gus Dur kala itu.
Gus Dur tersenyum sambil menggelengkan kepala. “Anda akan saya jadikan Menteri Pertahanan bukan Pertanahan,” jawab Gus Dur.
Merasa tak punya keahlian di posisi itu, Mahfud sempat menawar posisi kementerian lain di mana ia merasa cocok. Namun Gus Dur bilang posisi yang diinginkan sudah diisi orang lain.
“Pak Mahfud kan profesor. Saya aja bisa jadi presiden padahal tidak punya pengalaman jadi presiden. Masa sampeyan enggak bisa,” jawab Gus Dur disambut tawa.
Jawaban itu membuat Mahfud tak berkutik. Ia akhirnya mau menerima jabatan Menteri Pertahanan.
Begitulah hubungan Gus Dur dan Mahfud.
Belajar dari guyonan Gus Dur itu, ada satu pelajaran yang bisa dipetik. Untuk bisa menjawab isu-isu ekonomi yang nanti malam akan menjadi tema pertama debat calon wakil presiden, seseorang tak harus ekonom. (faz/ipg)