Jumat, 22 November 2024

Luhut Sampaikan Kerja Sama Trilateral dengan Kongo

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) , (kiri) dan Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi (kanan) dalam pertemuan di Kinshasa, Kongo. Foto : Antara

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), menyampaikan proposal kerja sama trilateral berbentuk aliansi hutan tropis dan karbon kepada Republik Demokratik Kongo (Democratic Republic of Congo/DRC).

Proposal tersebut disampaikan Luhut dalam kunjungan kerjanya ke Kinshasa, Kongo, saat bertemu dengan Felix Tshisekedi Presiden Kongo, dan para pemangku kepentingan utama di sana.

“Kami menyampaikan proposal Jokowi Presiden untuk mendirikan kerja sama trilateral dalam bentuk aliansi hutan tropis dan karbon, yang melibatkan Brasil, DRC, dan Indonesia. Aliansi yang direncanakan ini bertujuan untuk menggabungkan upaya dalam melindungi hutan tropis dan memerangi perubahan iklim, yang menunjukkan komitmen bersama dari negara-negara yang terlibat,” kata Luhur dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Aliansi ini dijadwalkan akan ditandatangani pada tanggal 25 Agustus 2023 mendatang. Selain membahas kerja sama trilateral, dalam pertemuan tersebut Luhut Menko dan Felix Presiden juga menjajaki potensi kerja sama di sejumlah bidang.

Luhut menekankan beberapa area fokus utama bagi Indonesia, termasuk industrialisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, interkoneksi, distribusi ekonomi, dan pendidikan.

Mantan Menko Polhukam itu juga berbagi pandangan dengan Felix Presiden, dan memperlihatkan pengalaman serta strategi Indonesia dalam bidang-bidang tersebut.

“Indonesia dan DRC memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Saya senang dapat berbagi pengalaman dan strategi Indonesia dalam berbagai bidang dengan Presiden Felix. Kami berharap bahwa kerja sama antara kedua negara dapat saling menguntungkan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di DRC dan negara-negara Afrika lainnya,” ucap Luhut.

Bahkan, pihak Pertamina yang turut hadir dalam kunjungan ini juga menyampaikan minat untuk bekerja sama dengan DRC, dalam mengeksplorasi dan mengembangkan potensi minyak dan gas yang belum di kerjakan bersama dengan Angola.

Dimulainya produksi migas dengan Angola dinilai memberikan peluang bagi Kongo untuk memanfaatkan sumber daya alamnya sendiri dan berkontribusi pada pertumbuhan sektor energinya.

Adapun di bidang kerja sama militer, Felix Presiden dengan terbuka menerima tawaran Indonesia untuk melatih personel militer DRC. Kesepakatan ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan perdamaian dan menjaga keamanan regional.

Selanjutnya, Joko Widodo Presiden telah berjanji mengirim satu batalyon untuk memperkuat pasukan pemeliharaan perdamaian di DRC, yang menunjukkan dedikasi Indonesia terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Terakhir, Luhut menekankan pentingnya kerja sama dalam bidang tembaga antara DRC dan Indonesia. Dengan perkiraan peningkatan harga tembaga yang signifikan, kedua negara menyadari nilai kerja sama dan perlunya teknologi canggih untuk memanfaatkan peluang ini.

Dia juga menegaskan pentingnya memperdalam hubungan bilateral dan penjajakan peluang kerja sama dengan Kongo.

“Indonesia dan DRC terus berkomitmen untuk pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pertumbuhan bersama. Kami bekerja sama menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang di masa depan untuk sebesar-besarnya manfaat bagi rakyat kedua negara,” pungkas Luhut. (ant/dvn/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs