Jumat, 22 November 2024

Laskar Santri AMIN Indonesia Siap Kawal Pilpres

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam Presiden Laskar Santri AMIN Indonesia saat berada di Surabaya, pada Sabtu (25/11/2023). Foto: Istimewa KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam Presiden Laskar Santri AMIN Indonesia saat berada di Surabaya, pada Sabtu (25/11/2023). Foto: Istimewa

Laskar Santri AMIN Indonesia (LSAI) yang merupakan pelembagaan sikap para santri dari berbagai pesantren dalam partisipasi politik, menyatakan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan Capres dan Abdul Muhaimin Iskandar Cawapres nomor urut satu.

KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam Presiden LSAI mengatakan bahwa LSAI juga akan mengawal proses Pilpres sesuai dengan aturan yang berlaku dan menjaga Pilpres damai dan kondusif.

“Bersikap melawan secara prosedural apabila terjadi praktik-praktik kecurangan yang merugikan AMIN di setiap tahapan Pilpres hingga penghitungan dan penetapan suara,” terangnya di Surabaya, pada Sabtu (25/11/2023).

Gus Salam mengatakan, Pilpres ke depan harus mengedepankan etika politik dan menjaga martabat, kepemimpinan institusi pemerintahan, hingga sosial keagamaan.

“Dalam hal ini, LSAI meminta, para Pasangan Calon (Paslon) Pilpres Capres dan Cawapres yang sedang merangkap jabatan di struktur Pemerintahan Pusat maupun Daerah agar Mundur dari jabatannya agar tidak terjadi abuse of power atau penyalahgunakan jabatan, kekuasaan,” terangnya di Surabaya, pada Sabtu (25/11/2023).

Gus Salam mengatakan, bahwa LSAI juga meminta agar institusi, pejabat, dan aparatur pemerintahan menjaga netralitas dalam Pilpres, terutama aparat penegak hukum, komunitas intelijen serta TNI dan Polri.

Selain itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di semua tingkatan juga harus lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan Pilpres, dan menindaklanjuti temuan kecurangan atau pelanggaran serta merilis sikap resmi Bawaslu.

“Demikian pula, netralitas harus ditunjukkan oleh PBNU sebagai teladan dan pengayom ragam pilihan warga NU. Dan, bagi pejabat struktur NU agar mengundurkan diri atau melepas jabatan bila menjadi tim pemenangan Paslon Pilpres,” tambahnya.

Ia menegaskan, LSAI bukan organ sayap dari suatu Partai Politik. LSAI memiliki tugas mendidik dan membangun pemahaman baru tentang kepemimpinan nasional Indonesia kepada masyarakat agar bersikap secara bertanggung jawab dan penuh kesadaran atas dasar ilmu dan etika. Sehingga, Pilpres sebagai mekanisme berdemokrasi berjalan dengan baik dan pemimpin berkualitas.(ris/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs