Profesor Kacung Marijan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga menilai, pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden harus menegaskan pesan sebagai penerus pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk berebut suara undecided voters di Jawa Timur.
“Para capres harus lebih serius mendekati mereka, melalui berbagai strategi, seperti strategi bahwa mereka adalah pelanjut yang tepat dari Jokowi,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil jajak pendapat yang berlangsung dari tanggal 29 November sampai 4 Desember 2023. Hasilnya, ada 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pemilu Presiden 2024.
Kebanyakan dari undecided voters adalah bekas pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, berlatar nadhiyin, dan tinggal di perdesaan.
Wilayah Jawa Timur menjadi wilayah perebutan pengaruh antara Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. Di sisi lain, kelompok pemilih bimbang disebut dapat menjadi penentu pilpres berlangsung satu atau dua putaran.
Kacung melanjutkan, bisa jadi para pemilih gamang itu tengah menunggu performa debat dari capres-cawapres. Tapi, bisa juga tengah menunggu arahan yang jelas dari Jokowi.
“Menarik juga, hampir dua bulan lagi pemilu tapi masih ada 28 persen yang belum menentukan pilihan. Mungkin mereka masih nunggu debat atau arah Jokowi yang lebih jelas,” imbuhnya.
Antara Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD yang bisa mempertegas dan memperjelas pesan sebagai sosok yang tepat pelanjut pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin akan mempunyai peluang meraup suara lebih besar dari undecided voters di Jawa Timur.
“Ya, karena di antara yang 28 persen itu, kata Kompas, merupakan penyuka Jokowi,” sebut Kacung.
Sementara itu, Ari Nurcahyo Direktur Eksekutif PARA Syndicate menilai posisi Ganjar Pranowo-Mahfud MD paslon nomor urut 3 masih belum jelas ditangkap publik.
Hal itu berbeda dengan paslon nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang membawa semangat perubahan. Sedangkan paslon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diasosiasikan sebagai penerus Jokowi karena adanya sosok Gibran.
“Kalau paslon nomor 2 kan posisinya jelas, tingkat kepuasan tinggi kepada Pak Jokowi. Mereka ambil posisi asosiasi ke Pak Jokowi. Kalau paslon nomor urut 1 itu jelas, narasinya perubahan, oposisi dia,” katanya.
Dia menjelaskan, Ganjar-Mahfud patut memperjelas pesan ke publik terkait pelanjut program Jokowi.
“Paslon nomor urut 3 itu memang positioningnya menjadi gamang alias bingung. Posisinya seperti apa? Perubahan tidak, mau melanjutkan Pak Jokowi, tapi di sisi mana? Belum jelas,” tandasnya.(rid/ipg)