Jumat, 22 November 2024

KPAI dan Bawaslu Jalin Kerja Sama Awasi Penyalahgunaan Anak di Pemilu

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ai Maryati Sholihah Ketua KPAI dan Rahmad Bagja Ketua Bawaslu RI menandatangani nota kesepahaman untuk mengawasi penyalahgunaan anak dan pelanggaran hak anak selama Pemilu dan Pilkada 2024 di Jakarta, Selasa (23/5/2025). Foto: Antara/Humas Bawaslu

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menjalin kerja sama untuk mengawasi penyalahgunaan anak dan pelanggaran hak anak selama Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024.

“Sangat penting kerja sama ini dilakukan, karena belajar dari masa lampau, tidak luput dari penyalahgunaan anak dalam politik,” ujar Ai Maryati Sholihah Ketua KPAI  di Jakarta, Selasa (23/5/2023) saat dilansir dari Antara.

KPAI dan Bawaslu, kata dia, sepakat bahwa dalam proses demokrasi dan politik harus selalu memberikan dukungan pada perlindungan anak.

Ia menjelaskan, KPAI juga akan menyiapkan sistem dan SOP serta tindak lanjut penanggulangan, karena menurutnya, ada beberapa titik kerentanan dalam Undang-Undang Pemilu.

“Sering ditemukan dalam tahapan kampanye, anak menjadi komoditas politik seperti manipulasi dan eksploitasi,” ucapnya.

Kemudian, ia menyebut, pihaknya juga akan menyiapan layanan, dimana saat anak menjadi korban akan diberikan rehabilitasi. Berbeda dengan perlakuan kepada orang dewasa, yang menjalani hukuman.

Usai penandatanganan nota kesepahaman itu, KPAI telah menyiapkan surat edaran, dimana yang diperluas bukan hanya pengawasan tetapi penyelenggaraannya oleh empat lembaga yakni KPAI, Bawaslu, KPU, Kementerian PPA.

“Empat lembaga ini sangat penting untuk memberikan dukungan optimal pada pencegahan, penanganan, layanan hingga penegakan hukum,” katanya menegaskan.

Sementara itu, Rahmad Bagja Ketua Bawaslu RI menyatakan, kerja sama itu sangat penting untuk menyadarkan para pemilh pemula, yang umur mereka 17 tahun saat Pemilu berlangsung.

“Hak konstitusional mereka adalah hak untuk memilih, bukan mereka harus membenci pilihan warga negara lain,” ujarnya.

Selain itu, ia juga berharap, partai politik sebagai peserta Pemilu untuk menggunakan kampanye yang baik, terutama untuk pemilih pemula.

“Kami berharap bisa bersama-sama KPAI untuk melakukan penyadaran terhadap pemilih pemuda dan peserta Pemilu,” harapnya.(ant/ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs