Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melihat adanya penambahan beban pekerjaan yang berat pada panitia Pemilihan Umum 2024 mendatang. Sebab Pemilu 2024 dilakukan secara serentak dan membuat panitia bekerja secara maraton.
Oleh sebab itu Saurlin P Siagian Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM bakal membuat sejumlah rekomendasi yang akan diberikan kepada KPU, agar pihak penyelenggara Pemilu membuat skenario pencegahan petugas meninggal.
“Mungkin mempersiapkan seperti jaminan kesehatan bagaimana kecukupan penyelenggaraan sumber daya manusia yang cukup dan juga dari segi kesehatan,” kata Saurlin, Sabtu (1/4/2023).
Menurut Saurlin, tumbangnya sekitar 894 korban selaku panitia pada Pemilu 2019 silam juga disebabkan oleh sejumlah faktor. Misalnya dipengaruhi oleh penyakit bawaan dan segi usia.
Maka dari itu, proses seleksi yang komprehensif dengan memperhatikan riwayat penyakit serta batasan usia harus dijadikan indikator dalam perekrutan petugas waktu pelaksanaan pemilihan.
“KPU menyatakan sudah memikirkan itu juga tanpa kami sebutkan, mereka oke kami juga akan membuat batasan umur,” imbuhnya.
Kemudian pihak Komnas HAM juga berpendapat untuk memberi jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan kepada petugas Pemilu supaya ada perlindungan.
“Mungkin secara sistematik belum ada dari penyelenggaraan (jaminan kesehatan dan kecelakaan). Tapi itu perlu disiapkan secara komprehensif,” pungkasnya.(wld/abd/ipg)