Jumat, 22 November 2024

Jelang Rakernas, PDIP Mulai Bahas Isu Kedaulatan Pangan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Diskusi bertema Inovasi Teknologi dan Kebijakan Politik-Ekonomi Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan yang dilaksanakan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Jelang pelaksanaan rapat kerja nasional (Rakernas), PDI Perjuangan (PDIP) melaksanakan diskusi bertema Inovasi Teknologi dan Kebijakan Politik-Ekonomi Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan yang dilaksanakan di kantor DPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

Adapun, diskusi bertema pangan itu menjadi rangkaian prarakernas IV PDI Perjuangan yang nantinya dilaksanakan pada akhir September 2023.

Ali Zum Peneliti dan Ahli Teknologi Budidaya Kedelai, serta tiga guru besar IPB seperti Bayu Khrisnamurti, Dwi Andreas Santoso, dan Aris Purwanto hadir dalam diskusi.

Ali Zum dalam diskusi membahas tentang sebuah negara bisa dikatakan maju apabila bangsa tersebut punya nasionalisme tinggi demi menciptakan kedaulatan pangan.

“Negara yang maju adalah negara yang punya nasionalisme tinggi. Pangan itu bukti nasionalisme, karena pangan adalah garda terdepan dari kedaulatan suatu bangsa,” kata Ali Zum.

Pria bergelar profesor itu menyebut kedaulatan pangan sebenarnya menjadi wujud dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta atau Sishankamrata.

Menurutnya, Indonesia menjadi negara yang mampu mewujudkan kedaulatan pangan karena sektor pertanian ada seluruh daerah di Indonesia.

“Disitulah sishankamrata itu terbukti di dalam pangan Indonesia, karena rakyat bisa memproduksi pangan. Hampir di semua daerah bisa di sektor pertanian,” lanjut Ali Zum.

Namun, dia merasa prihatin praktik di lapangan belakangan ini masih menunjukkan Indonesia belum selesai mewujudkan kedaulatan pangan.

Ali Zum kemudian mencontohkan tentang masih kurangnya perhatian negara di sektor pertanian kedelai dengan tidak membuat kebijakan tepat di sektor tersebut.

“Mulai dari impor sampai birokrasinya, menutup pangsa pasar dari berbagai petani lokal di Indonesia. Kedelai sebagus ini, saya tawarkan kepada pengrajin, ditawarkan, kalau boleh Rp 9 ribu. Apa enggak rugi sebagai petani lokal dengan kedelai impor,” katanya.

Menurut dia, Indonesia harus cepat mewujudkan kedaulatan pangan dengan adanya potensi krisis makanan pada 2025.

“Ini ancaman pangan, krisis 2025 bahwa saya meyakini pada 2025 ini akan terjadi gejolak dunia, karena sudah dimulai sebelum perang Rusia-Ukraina. Ini yang menyebabkan matinya distribusi pangan dan logistik pupuk,” ujar Ali Zum.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs