Jumat, 22 November 2024

Fahri Hamzah Klaim Gibran Berhasil Kuasai Kepemilikan Suara Tradisional di Jawa Timur

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Fahri Hamzah Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia. Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Fahri Hamzah Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengatakan, semua pihak saat ini tengah mengarahkan pandangannya untuk membaca ‘fenomena Gibran’ dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sebab, kehadiran Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Joko Widodo (Jokowi) Presiden yang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto itu, tidak hanya menggerus basis suara PDIP di Jawa Tengah, tapi juga mengalahkan klaim atas kepemilikan suara tradisional di Jawa Timur (Jatim).

“Kita memang sedang membaca fenomena gibran ini dimana-mana cukup mengagetkan. Saya sendiri menganggap memang di Jawa Timur sedang terjadi guncangan yang cukup kuat,” kata Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi daring dengan tema ‘Kemana Suara di Jawa Timur: Muhaimin atau Gibran?, Rabu (29/11/2023) sore.

Menurut Fahri, kehadiran Gibran telah menggeliatkan suara pemilih pemula, milenial dan zelenial yang cukup masif. Sebab, Gibran dianggap sebagai politisi muda yang berani, sehingga kontroversi-kontroversi di tingkat pusat dilupakan.

“Rupanya Gibran itu cukup menyentak akar rumput pemilih pemula dan pemilih muda. Nah, saya kira ini menarik untuk dibedah. Gibran ini merepresentasikan pemilih baru, pemula, mileinal dan zelenial yang mampu mengalahkan klaim-klaim tradisional tentang kepemilikan suara di Jawa Timur. Afiliasi-afliasi berbasis tradisional itu dikalahkan,” ujarnya.

Fahri menduga akan ada mobilisasi pemindahan pemilih ke pasangan Prabowo-Gibran yang cukup besar dalam 20 hari terakhir masa kampanye. Sekarang, katanya, baru pada tahap awal pendahuluan.

“Selain kehadiran mas Gibran yang membuat guncangan di Jawa Timur. Pak Prabowo juga memiliki basis pengenalan yang luas di kalangan kiai dan santri di basis-basis pesantren sejak dulu. Makanya Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) itu kawannya Pak Prabowo,” katanya.

Fahri juga mengatakan, elektabilitas suara PDIP salah satu pemenang di Jatim, berikut suara capresnya akan terguncang hebat, karena kemenanganya selama ini ada kontribusi dari Jokowi bakal terganggu.

“Dengan adanya Mas Gibran yang dianggap terafiliasi langsung dengan Pak Jokowi, maka elektablitas PDIP yang dipengaruhi dan dikontribusikan oleh Pak Jokowi, akan guncang juga mengganggu basis suara capres nomor 3,” katanya.

“Nah, terkait calon nomor 1, terutama Pak Muhaimin Iskandar, dimana afiliasi cukup besar kepada PKB di Jawa Timur. Tetapi kita temukan justru afiliasi terhadap pribadi Pak Muhaimin selama ini tidak terlalu besar,” imbuhnya.

Ia menambahkan, Partai Gerindra akan mendapatkan coat-tail effect atau efek ekor jas di Jawa Timur sebagai kekuatan politik baru di Jatim, karena dukungannya kepada Prabowo Subianto calon presiden (capres).

“Battleground di Jawa Timur selama ini menjadi persaingan PDIP dan PKB, dan sekarang masuk Gerindra. sebagai kekuatan baru. Dugaan saya Partai Gerindra akan mendapatkan coat-tail effect Pak Prabowo,” pungkas Fahri.

Menanggapi hal ini, Jumhur Hidayat Co-Kapten Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) mengaku tidak percaya terhadap hasil-hasil survei yang selalu menempatkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan perolehan suara paling rendah.

“Saya tidak percaya dengan lembaga survei, bahwa apapun yang disampaikan buat saya tidak ada artinya. Kenapa dari fakta-fakta yang ada berbicara lain. Saya kasih contoh soal Sudirman di Jawa Tengah beberapa hari menjelang pencoblosan hanya mendapatkan 13-14 persen. Tapi begitu nyoblos dapat 43 persen,” kata Jumhur.

Sementara, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Timur (Jatim) yakin bahwa Ganjar Pranowo-Mahfud MD bakal memenangkan suara, minimal 60 persen di Jatim pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dengan upaya lebih, ia menilai bahwa target itu bahkan bisa meningkat hingga 70 persen.

Said Abdullah Ketua DPD PDIP Jatim meyakini bahwa Ganjar-Mahfud pasangan calon yang mereka usung bakal sukses di Jatim sebagai daerah barometer politik nasional.

“Jadi, jangan ada yang menakut-nakuti bahwa (suara) Jatim akan direbut di Pilpres mendatang. Kami tetap optimistis,” ujar Said. (faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs