Jumat, 22 November 2024

Celios Sayangkan Cawapres Tidak Membahas Ketimpangan Digital di Debat

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Muhaimin Iskandar Cawapres nomor urut 1, Gibran Rakabuming Raka Cawapres nomor urut 2 , dan Mahfud MD Cawapres nomor urut 3 dalam debat perdana cawapres, Jumat (22/12/2023). Foto: Tangkapan layar YouTube KPU

Nailul Huda Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) menyayangkan ketiga cawapres tidak membahas soal ketimpangan digital pada sesi debat kedua cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.

“Soal digitalisasi, belum ada yang membahas mengenai ketimpangan digital dari sisi aspek infrastruktur dan penggunaan teknologi. Masalah SDM (sumber daya manusia) memang banyak dibahas (di debat), tetapi masalah utamanya masih banyak blank spot, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar),” kata Nailul kepada Antara di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Meskipun salah satu cawapres, yakni Mahfud MD, sempat menyinggung mengenai korupsi yang telah dia selamatkan selama menjabat sebagai Menkopolhukam, Nailul masih menyayangkan tidak ada lagi cawapres yang membahas permasalahan dalam pembangunan infrastruktur digital, terutama korupsi.

“Harusnya, jadi isu dalam penyediaan infrastruktur digital,” tambahnya.

Ketiga cawapres peserta Pemilu 2024 itu, menurut Nailul, hanya berfokus pada ke SDM tanpa menyasar dua permasalahan pokok lainnya, yaitu infrastruktur digital dan penggunaannya, yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.

“Kemudian, masalah penggunaan yang belum di-address. Apabila infrastruktur dan SDM bagus, apakah mereka akan menggunakannya untuk kegiatan produktif? Belum tentu. Ada kondisi di mana mereka bingung dalam pemanfaatan digital ini,” sebutnya.

Lebih lanjut, Nailul merinci kampanye cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang menjanjikan kredit usaha sebesar Rp150 triliun untuk mendongkrak ekonomi, meragukan untuk bisa diimplementasikan secara efektif.

Selanjutnya, mengenai gagasan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang sempat menyinggung hilirisasi digital, Nailul menilai masih sekadar dalam tahap mendorong dan melatih SDM.

“SDM yang diutarakan Gibran pun hanya mendorong, melatih, tanpa menyentuh masalah pokok, yaitu integrasi ICT (Information and Communication of Technology) dengan pendidikan di usia dini,” tuturnya.

Sementara itu, terkait pernyataan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD terkait perlindungan konsumen dari pinjaman daring (pinjol) ilegal, dia menilai hal itu bisa dielaborasi lebih lanjut mengenai rencana yang telah disiapkan sebagai bentuk keseriusan pasangan calon Ganjar-Mahfud dalam memerangi pinjol ilegal.

“Perlindungan pinjol harusnya ditekankan pada pinjol ilegal yang merugikan dan pencegahan informasi. Nampaknya, tidak dielaborasi lebih jauh bagaimana langkah-langkahnya,” ujar Nailul.

Debat kedua untuk cawapres Pemilu 2024, Jumat malam, mengangkat tema meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

KPU menetapkan tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Rangkaian debat Pilpres 2024 dijadwalkan masih berlangsung tiga kali lagi, yakni pada 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, serta 4 Februari 2024.(ant/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs