Jumat, 22 November 2024

Bawaslu Umumkan Hasil Usut Kasus Politik Uang di Masjid Sumenep Besok

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Rahmat Bagja Ketua Bawaslu RI saat ditemui wartawan usai mengunjungi Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/4/2023). Foto: Antara

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI akan mengumumkan hasil pengusutan dugaan politik uang terkait pembagian amplop berlogo PDI Perjuangan di salah satu masjid Sumenep, Jawa Timur, Kamis (6/4) besok.

“Kami akan lakukan konferensi pers besok hari ya untuk soal itu (hasil pengusutan terhadap kasus pembagian amplop di salah satu masjid di Sumenep),” ujar Rahmat Bagja Ketua Bawaslu RI kepada wartawan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Menurut Bagja, Bawaslu RI melalui Bawaslu Sumenep telah mengusut kasus tersebut dengan memanggil sejumlah saksi.

Melansir laporan Antara, pembagian amplop yang diduga dilakukan oleh Said Abdullah anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu, sebelumnya diketahui melalui sebuah video yang diunggah akun Twitter bernama pengguna PartaiSocmed.

Unggahan tersebut menunjukkan pembagian amplop berlogo PDI Perjuangan yang berisikan uang senilai Rp300 ribu dengan caption, “Mulai sekarang, kami berjanji akan rajin tarawih di Sumenep”.


Di sisi lain, Said Abdullah sendiri telah membantah tudingan mengenai dirinya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan melakukan politik uang di Masjid Abdullah Sychan Baghraf itu.

“Saya perlu sampaikan seterang-terangnya, setiap reses saya menerima uang reses selaku anggota DPR RI. Uang itu saya bagikan sepenuhnya kepada rakyat dalam bentuk bantuan sembako dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan,” ucap dia.

Di samping itu, lanjutnya, sebagai orang Islam dirinya memiliki kewajiban untuk berzakat. Oleh karena itu, ia menunaikan zakat bersama kader PDI Perjuangan se-Madura, Jawa Timur, dan sekaligus mengajak para kepala desa.

“Para kepala desa pasti paling tahu sentra kemiskinan ekstrem warganya,” ucap Said.

Ia menjelaskan bantuan 175 ribu paket sembako tidak cukup apabila dibandingkan dengan jumlah rumah tangga miskin se-Madura. Hal itu yang kemudian melatarbelakangi dirinya membagi-bagikan uang dalam bentuk amplop berlogo PDI Perjuangan.

“Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal. Hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006. Bahkan, jika ada rezeki berlebih malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau fakir miskin,” kata Said Abdullah.

Alasan penggunaan amplop berlogo PDI Perjuangan tak luput diluruskan Said Abdullah. Ia menerangkan bahwa penggunaan logo PDI Perjuangan dilatarbelakangi para kader partai yang bergotong royong dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini kami lakukan di luar masa kampanye yang diatur KPU. Jadi, jangan digiring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan KPU,” ujar Said. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs