Senat AS berupaya mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang akan menaikkan plafon utang pemerintah senilai 31,4 triliun Dollar AS (sekitar Rp460 ribu triliun) pada Kamis (1/6/2023) malam.
Chuck Schumer Pemimpin Mayoritas dari Partai Demokrat mengumumkan, mereka berhasil menghindari gagal bayar utang.
Melansir Antara, Jumat (2/6/2023), Seluruh senator akhirnya mencapai kesepakatan setelah memperdebatkan hingga 11 amandemen, yang kemudian memberikan suaranya untuk mengesahkan undang-undang tersebut.
Kongres kemudian akan segera mengirim RUU itu kepada Joe Biden Presiden untuk ditandatangani, dan mencegah terjadinya gagal bayar.
“Amerika bisa bernafas lega karena dalam proses ini kami menghindari gagal bayar,” kata Schumer dalam sambutannya kepada seluruh Senat.
Sementara, ekspektasi amandemen itu tidak akan mendapatkan dukungan yang cukup untuk dilampirkan ke undang-undang.
Kalau hal itu terjadi, maka akan dikirim kembali ke dewan. Sehingga, meningkatkan potensi Washington mengalami gagal bayar pertama kali atas pembayaran utang.
Schumer dan Mitch McConnell rekannya dari Partai Republik berjanji melakukan semua yang mereka bisa untuk mempercepat RUU yang dinegosiasikan bersama Biden dan Kevin McCarthy Ketua DPR dari Partai Republik.
RUU tersebut akan menangguhkan batas utang sementara dengan imbalan pembatasan pengeluaran.(ant/bil/rid)