Acara Goyang Santuy Bareng SBI yang digelar Solidarity Bikers Indonesia (SBI) di Monumen Tugu Pahlawan Kota Surabaya diwarnai atribut kampanye hingga didatangi Kaesang Pangarep Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rabu (6/12/2023) malam.
Pantauan suarasurabaya.net, beberapa atribut kampanye hingga baliho dukungan selamat datang pada Kaesang terpasang di salah satu pintu masuk Tugu Pahlawan.
Alat Peraga Kampanye (APK) milik salah seorang calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur Daerah Pemilihan (Dapil) Surabaya dari PSI memberikan ucapan selamat datang kepada Kaesang, serta memuat nama dan nomor urut.
Selain itu, ada baliho memuat dukungan milenial untuk PSI lengkap dengan foto Kaesang dan ucapan selamat datang.
Di tengah acara, beberapa orang juga nampak memakai kaos warna hitam berlogo PSI.
Hingga acara konser berakhir sekitar pukul 22.18 WIB, Kaesang Pangarep tidak muncul di atas panggung, tapi terlihat hadir di salah satu tenda belakang panggung dan didampingi panitia serta kader partai untuk berjalan keluar. Sesekali dia melayani foto dengan kaum milenial yang hadir.
Terkait itu, Firosya Shalati Ketua SBI menyebut acara ini untuk mendongkrak ekonomi khususnya pelaku Usaha Miko Kecil dan Menengah (UMKM) serta anak muda. Dia mengaku memang mengundang Kaesang untuk datang.
“Kaesang memang diundang sebagai tokoh milenial anak muda, supaya ikut meramaikan acara ini. Kan dia juga suka motor. Sebagai anak muda sempat beberapa kali ikut kegiatan anak motor,” kata Firosya ditemui wartawan usai acara.
Soal atribut partai politik yang bertebaran di beberapa titik acara, Firosya tidak memungkiri Kaesang memang tokoh dari salah satu parpol, tapi dia mengatakan sudah berusaha mencegah.
“Kalau partai politik kebetulan saja. Kami tidak bisa memungkiri Mas Kaesang sebagai tokoh salah satu partai politik. Jadi, otomatis mungkin massa datang secara sendirinya. Ini free HTM, kita tidak membatasi dan larangan, cuma untuk bendera yang masuk kami cegah sedini mungkin, tidak terbawa masuk sampai venue,” jelasnya.
Soal adanya atribut yang masih lolos termasuk kostum-kostum parpol yang dipakai penonton, dia bilang itu di luar kendali panitia.
“Baliho ya teman-teman (penonton) mungkin pasang sendiri, yang jelas kami sudah cegah sedini mungkin, karena pintu masuk ada tiga, kami kesulitan mengontrol apa lagi baju, kan nggak mungkin kami suruh copot. Di depan sudah dibatasi,” tegasnya.
Sementara ditemui terpisah di ruang kerjanya, Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mengaku tidak tahu jika acara diselipkan kampanye. SBI hanya izin membuat konser.
“Izinnya ke Disbudporapar acara bikers (SBI) membuat konser. Tidak ada soal kampanye. Saya dapat informasi ada dugaan atribut (partai),” katanya.
Untuk memastikan ada tidaknya kampanye di sana, pihaknya akan koordinasi dengan Bakesbangpol untuk kemudian ditangani Bawaslu.
Hingga berita ini ditulis, Novli Bernado Thyssen Pelaksana Tugas Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya belum merespons.
“(Baliho dan APK di trotoar pintu masuk Tugu Pahlawan) sebenarnya nggak boleh, kan ini cagar budaya,” kata salah satu petugas berrompi pengawas pemilu yang berjaga di samping panggung.
Merujuk Surat Keputusan (SK) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Nomor 614.1 Tahun 2023 tentang Penetapan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye Pemilihan Umum Tahun 2024 di Wilayah Kota Surabaya, tertera, APK boleh dipasang di sepanjang Jalan Pahlawan dan depan Taman Alun-Alun Contong tapi bukan di Monumen Tugu Pahlawan.(lta/rid)
Untuk download file aturan tentang titik APK, silakan klik di sini