Sultan Bachtiar Najamudin Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) mengatakan, pers harus mampu menjadi peneduh dan oase demokrasi Indonesia di tengah panasnya konfrontasi politik nasional menjelang Pemilu 2024.
“Polarisasi sosial politik yang kian terasa saat ini adalah potensi awal dari konflik horizontal jika tidak dikelola secara bijak. Pers memiliki tanggung jawab menjaga kondusifitas politik dan kohesi sosial bangsa di saat krusial menjelang pertarungan politik 2024”, ujarnya di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Sebagai salah satu pilar demokrasi, kinerja pers sangat mempengaruhi kualitas politik dan demokrasi nasional. Sehingga, independensi pers adalah harapan sekaligus ancaman yang paling menentukan bagi masa depan demokrasi Indonesia.
“Pers harus konsisten sebagai membangun tradisi jurnalistik yang berintegritas dalam posisinya sebagai rujukan utama publik yang aktual dan mencerdaskan di tengah disrupsi digital”, imbuhnya.
Walaupun sosial media di jagat digital sedikit banyak mempengaruhi pola pemberitaan, Sultan berharap pers mampu memverifikasi kebenaran segala jenis dan motif pemberitaan.
“Ini adalah momentum bagi pers dalam memastikan keberadaanya selalu dan senantiasa dinantikan publik dalam memulihkan kembali ruang publik yang keruh oleh hoax dan pencemaran digital lainnya”, tutupnya.(rid/dfn/rst)