Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mempermasalahkan soal nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 mendatang, apakah perlu diundi kembali oleh KPU atau tetap menggunakan nomor sebelumnya di tahun 2019 lalu. Yang terpenting bagi PKS, bagaimana pemilu diselenggarakan sesuai jadwal sebelumnya.
Hal ini disampaikan Aboe Bakar Alhabsyi Sekjen DPP PKS dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).
“Bagi PKS, kami tidak masalah nomor urut berapapun. Semua insya Allah baik,” kata Aboe.
Sebelumnya, Jokowi Presiden menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2022 perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dalam Perppu itu juga mengatur soal pengundian nomor urut Parpol peserta pemilu 2024 dan Parpol lama akan diberikan dua pilihan terkait nomor urut untuk menggunakan nomor urut baru atau lama.
Aboe menjelaskan, kalaupun tetap menggunakan nomor lama atau nomor urut yang sama, maka akan memudahkan dalam sosialisasinya nanti.
“Tetapi jika memang dengan nomor urut yang sama, tentu akan lebih memudahkan kami dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Habib Aboe.
Dia menjelaskan, apapun pilihannya, PKS tetap perlu melakukan sosialisasi terkait lambang baru partainya yang dikenal lebih fresh dan friendly. PKS berharap dengan logo baru tersebut, partainya lebih diterima oleh masyarakat Indonesia.
“Di sisi lain, kami juga menghadirkan lambang baru PKS yang lebih fresh dan diharapkan akan lebih mudah untuk dikenal dan diterima di masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, politisi senior asal Dapil Kalimantan Selatan ini mengungkapkan, selain faktor nomor urut dan logo partai yang sudah dikenal luas masyarakat, faktor sentuhan atau kepedulian Parpol pada rakyat yang juga lebih penting. Untuk itu, Aboe menekankan partainya lebih fokus bekerja memberikan rasa kepedulian atas kesusahan yang dialami rakyat.
“Dan tentu bagi partai politik, selain soal nomor urut, yang lebih utama adalah bagaimana kita dapat memberikan sentuhan yang lebih substantif agar PKS dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia, melalui peningkatan kinerja dan kiprah partai dan para kader, baik di parlemen maupun di pemerintahan,” pungkas Habib Aboe.(faz/iss)