Ray Rangkuti Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia mengatakan, ada dua alasan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dijadikan tempat pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Salah satunya, untuk menunjukkan kemampuan konsolidasi Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar.
“Airlangga kuat di Makassar, yang merupakan daerah Pak Jusuf Kalla. Di situ, Ketua Umum Golkar seperti mau mengatakan dia bisa mengkonsolidasikan KIB di bawah koordinasinya,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).
Selain alasan itu, Makassar yang merupakan basis Golkar, sekarang mulai ramai Partai NasDem yang sudah mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
“Dengan konsolidasi menyeluruh, Golkar diharapkan bisa mensinergikan kekuatan mereka di Sulawesi Selatan,” imbuhnya.
Golkar, sambung Ray Rangkuti, masih memiliki waktu untuk memperkuat basis mereka, untuk meningkatkan elektabilitas.
“Yang penting deklarasi dulu. Saya kira basis Jawa Barat akan kembali mendukung Golkar, Jawa Tengah, apalagi Indonesia bagian timur. Dengan catatan mereka tidak punya saingan, misalnya tiba-tiba PDIP ikut KIB,” jelasnya.
Sementara itu, PPP diprediksi mulai bergerak mengejar ketinggalan 1-2 persen untuk meraih parliementary threshold dengan mendukung Ganjar Pranowo.
Menurutnya, duet Ganjar-Airlangga sangat relevan, memenuhi unsur elektabilitas juga berasal dari internal KIB. Nama Ganjar sering disebut Kader PPP dan PAN yang juga anggota KIB.
Sekadar informasi, partai politik byang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan bertemu di Makassar, Minggu (6/11/2022), dengan tuan rumah Partai Golkar.
Rencananya ketiga parpol anggota KIB, yaitu Golkar, PAN dan PPP akan membahas tentang visi misi PATEN. Tapi, belum ada kepastian apakah dalam pertemuan tersebut akan menyebut nama capres KIB atau tidak.
Golkar sendiri masih terus mendorong Airlangga sebagai capres. Sedangkan PPP dan PPP menyebut nama lain.
“Hampir semua partai, bukan cuma yang ada di KIB, rayuan pragmatis jauh lebih kuat dibandingkan rayuan idealisme. Setiap partai mau menang. Yang paling mungkin membawa KIB mereka menang yaitu Ganjar yang elektabilitasnya sudah di atas 30 persen,” tandasnya.
Sementara itu, Dedi Kurnia Syah Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menduga KIB akan segera mengumumkan kandidat yang bakal didukung di Pilpres 2024.
Dia bilang, kalau benar koalisi memprioritaskan kader internal, maka nama Airlangga Hartarto layak diajukan sebagai capres atau cawapres.
“KIB perlu segera pastikan mengusung siapa, sekurang-sekurangnya untuk internal kader sendiri dan itu paling potensial adalah Airlangga Hartarto, persoalan skema pasangan akan mengikuti dinamika yang ada,” terangnya.
Dedi melanjutkan, akan lebih baik kalau Airlangga dideklarasikan secara pasti. Sehingga, KIB bisa dengan mudah mengukur soliditas internal koalisi.
“Terlebih, jika Airlangga dideklarasikan secara pasti, itu akan memudahkan KIB mengetahui sejauh mana soliditas internal terbangun,” timpalnya.
Kemudian, Dedi menyebut deklarasi itu juga akan mempermudah KIB mensosialisasikan PATEN yang selama ini disebut sebagai program andalan koalisi.
“Itu juga akan linear dengan gagasan program PATEN yang mereka kemukakan. Karena, program akan lebih mudah dipahami secara elektoral jika sudah jelas tokoh yang akan dipromosikan,” pungkasnya.(rid/ipg)