Joko Widodo Presiden memaparkan keberhasilan pemerintah di sejumlah bidang pada saat mengikuti peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-49 PDI Perjuangan secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/1/2022). Presiden mengungkapkan bahwa Human Capital Index (HCI) Indonesia telah mengalami peningkatan yang baik.
“Dari upaya peningkatan sisi kesehatan dan sisi pendidikan yang telah dilakukan, alhamdulillah Human Capital Index kita juga mengalami kenaikan yang cukup baik dari 0,52 di tahun 2017 menjadi 0,54 di tahun 2020. Ini akan terus kita tingkatkan,” ujar Presiden.
Di bidang kesehatan, Presiden menyebutkan bahwa pemerintah telah berhasil mengelola permasalahan Covid-19 di Tanah Air. Per Januari 2022, kasus konfirmasi Covid-19 telah mengalami penurunan yang signifikan dari puncak kasus pada Juli 2021.
“Kasus konfirmasi per 9 Januari kemarin tahun 2022 sebanyak 529 kasus, turun 99 persen dari puncak di bulan Juli yang lalu. Ini patut kita syukuri,” lanjutnya.
Sementara itu, dalam bidang pendidikan, Presiden mengungkapkan keseriusan pemerintah menangani pendidikan di Indonesia guna melahirkan sumber daya manusia yang unggul. Pemerintah menjamin akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
“Tahun 2021, Kartu Indonesia Pintar dengan anggaran sebesar Rp11 triliun untuk 21 juta siswa di seluruh Tanah Air. KIP Kuliah yang anggarannya sebesar Rp9,4 triliun juga telah diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di seluruh Tanah Air di tahun 2021,” imbuhnya.
Selain pendidikan formal, Presiden mengingatkan pentingnya untuk memperkokoh pendidikan Pancasila yang terus dibumikan oleh Badan Pembinaan Ideologi dan Pancasila (BPIP). Presiden meyakini nilai-nilai tersebut memperkokoh karakter kebangsaan Indonesia, meskipun dihadapkan pada globalisasi yang tinggi.
“Nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya terus kita perkokoh. Nilai-nilai luhur Pancasila harus terus kita jaga, menjadi pegangan bagi generasi-generasi penerus kita,” tambahnya.
Kemudian, terkait dana desa, Presiden menuturkan bahwa alokasi dana desa setiap tahun terus mengalami kenaikan. Dana desa tersebut, lanjut Presiden, digunakan untuk membangun infrastruktur desa seperti jalan, embung, irigasi, pasar, dan infrastruktur lainnya.
“Kita juga membangun jalan desa, membangun embung, membangun air bersih desa, membangun posyandu di desa, membangun sumur-sumur yang diperlukan di desa, membangun drainase di desa karena ini infrastruktur yang dibutuhkan desa-desa kita,” tuturnya.
Terakhir, Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membangun kemandirian bangsa di dunia internasional dengan melakukan hilirisasi dan industrialisasi melalui penghentian ekspor bahan mentah ke luar negeri.
“Sekarang karena yang diekspor adalah barang setengah jadi dan barang jadi, ekspor kita sudah mencapai USD21 miliar atau kurang lebih hampir Rp280 triliun. Lompatan yang sangat besar inilah yang ingin kita lakukan untuk bahan-bahan mineral yang kita miliki, baik itu nikel, bauksit, tembaga, timah, maupun emas, dan lain-lainnya,” ucap Presiden.(rid/iss/ipg)