Sebanyak 1.300 orang yang tergabung dalam 155 komunitas Gusdurian di seluruh Indonesia menghadiri Temu Nasional GUSDURian 2022 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (14/10/2022) sampai hari Minggu (16/10/2022).
Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI) mengatakan, pertemuan ini adalah langkah penting yang harus ditempuh demi menyamakan langkah dan persepsi dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Terutama menjelang tahun politik 2024.
“Jaringan Gusdurian harus solid menjelang tahun politik dekat-dekat ini. Kami akan merumuskan berbagai rekomendasi dan mengumumkan hasilnya besok Minggu,” ucap putri sulung Gus Dur Presiden Kempat RI, Jumat (14/10/2022).
Sesuai yang diucapkan Alissa Wahid, para Gusdurian dan para pakar mulai Sabtu besok akan mengkai isu-isu di Bangsa ini seputar demokrasi Indonesia, gerakan kebudayaan, moderasi bergama, dan tahun toleransi.
Menurut wanita berusia 49 tahun itu tantangan terbesar yang dihadapi bangsa ini adalah soal perpecahan di tengah keberagaman. Faktornya bisa karena ideologi politik, kepentingan kelompok, kemudian paham agama yang mengajarkan eksklusifisme.
Namun dirinya optimis bisa membawa perubahan kepada warga Indonesia melalui gerakan komuitas yang masif dan sikap bersama dalam mengentas berbagai persoalan.
“Kami ingin masyarakat Indonesia cerdas dalam berbangsa dan sadar akan hak-haknya,” imbuhnya.
Temu nasional Gusdurian ini menjadi sekian kali momentum dari Alissa dan ribuan orang lain untuk meneruskan perjuangan Gus Dur dalam merawat bangsa Indonesia secara pluralis di tengah keberagaman.
“Yang kami khawatirkan dari yg lalu-lalu itu para politisi menebar kebencian dan berpolitik identitas, kemudian yang munguti sampahnya ya orang-orang seperti kita ini,” pungkasnya.(wld/iss)