Jumat, 22 November 2024

DPR RI Serukan Agar Parlemen Dunia Lakukan Tindakan Nyata Atasi Perubahan Iklim

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Puan Maharani Ketua DPR RI mengajak seluruh dunia untuk melakukan tindakan nyata mengatasi perubahan iklim yang telah menjadi agenda global. Tindakan nyata tersebut bisa dilakukan satu di antaranya melalui Parlemen.

Hal tersebut disampaikan Puan dalam pembukaan 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022) malam.

Majelis IPU ke-144 sendiri mengambil tema Getting to Zero: Mobilizing Parliaments to act on Climate Change” yang dianggap menjadi isu relevan untuk dibahas saat ini.

“Hal ini di saat dunia telah mencapai pemanasan 1.1 derajat celsius dan mengakibatkan target pemanasan 1.5 hingga 2 derajat Celsius sulit untuk dapat tercapai,” ujar Puan.

Untuk itu, sebagai Ketua DPR RI, Puan mendorong agar pertemuan forum parlemen internasional ini memobilisasi komitmen dan aksi dunia pada isu perubahan iklim. Puan mengatakan, aksi nyata mutlak dilakukan untuk menyelamatkan dunia dari dampak perubahan iklim yang banyak menyebabkan bencana.

“Sesuai tema pertemuan, Parlemen perlu untuk memobilisasi pengurangan emisi, memperkuat adaptasi, dan merealisasi komitmen pembiayaan bagi negara berkembang,” kata dia.

Tidak hanya itu, Puan mendorong agar negara maju membantu negara-negara berkembang mengupayakan bantuan dana maupun investasi untuk mendukung agenda perubahaan iklim.

Negara maju pun disebut perlu didukung mempercepat penggunaan energi terbarukan sebagai langkah yang bisa dilakukan dalam menghindari pemanasan global.

“Transisi energi bersih di negara berkembang juga perlu mendapatkan dukungan teknologi dan investasi,” tegas Puan.

Selain terkait isu perubahaan iklim, forum IPU juga dinilai bisa menjadi wadah dalam menjawab tantangan-tantangan di dunia yang terjadi saat ini. Terutama, kata Puan, untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi global dan mengatasi dampak sosial dari pandemi Covid-19.

“Parlemen perlu membantu mengurangi perbedaan kecepatan pemulihan ekonomi di negara maju dan berkembang. Vaksinasi adalah kunci bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat,” kata Puan.

Dia mengajak negara-negara di dunia, melalui IPU, agar mendorong akselerasi pemerataan vaksin global. Dengan begitu, target vaksinasi 70% populasi dunia pada pertengahan 2022 dapat tercapai.

“Selain itu, Parlemen juga perlu memobilisasi dukungan masyarakat internasional dalam penanganan dampak sosial pandemi seperti bertambahnya kemiskinan dan ketimpangan,” sebut Puan.

Puan berharap agar parlemen-parlemen anggota IPU berkontribusi menciptakan situasi geopolitik yang damai, stabil, dan kondusif. Menurut Puan, parlemen dapat menjembatani perbedaan, dan membangun saling kepercayaan (trust building).

“Parlemen juga perlu mendorong diplomasi preventif guna mencegah terjadinya konflik dan perang,” tegas Puan.

Peringatan soal bantuan negara maju kepada negara berkembang pada isu perubahaan iklim juga disampaikan oleh Duarte Pacheco Presiden IPU. Ia mengatakan harus ada strategi mitigasi dengan memberdayakan warga dunia yang terdampak perubahan iklim.

“Kita harus memperhatikan dan mengatasi ancamam untuk negara-negara berkembang ini dari krisis iklim,” kata Pacheco.

Pacheco mengajak seluruh parlemen anggota IPU menciptakan kebijakan demi menyelamatkan rakyatnya masing-masing dari dampak climate change.

“Jangan sampai mengecewakan rakyat kita dan jangan sampai generasi ke depan menunggu kita,” tegasnya.

IPU ke -144 digelar selama 5 hari hingga Kamis (24/3/2022). Sebagai President of Assembly, Puan akan memimpin seluruh sidang yang diselenggarakan IPU.(faz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs