Jumat, 22 November 2024

Demi Menarik Minat Pemilih Milenial pada Pemilu 2024, Golkar Siapkan Kebijakan Pro Anak Muda

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi pemilu 2024. Foto: Grafis suarasurabaya.net

Dave Akbarshah Fikarno Politikus Partai Golkar mengungkapkan, partainya bakal menerapkan strategi khusus untuk menarik suara generasi muda yang diperkirakan mencapai angka 60 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024.

Beberapa strategi Golkar, antara lain mengedepankan tokoh-tokoh muda sebagai wajah partai, dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang menyasar pemilih muda.

Menurut Dave, kedua strategi itu akan dilakukan bersamaan di masa kampanye.

“Strategi itu harus berbarengan. Untuk terus mengingatkan dan mempertegas posisi Golkar dalam memperbesar porsi pemuda, pasti harus menampilkan politisi-politisi muda. Selain yang ada di internal Golkar, juga merekrut dari luar. Supaya generasi muda masuk ke dalam Partai Golkar, dan maju dalam pileg atau pilkada,” ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Kemudian, partai berlambang pohon beringin itu juga fokus memperjuangkan undang-undang yang memihak pada kaum muda.

“Harus ada tindakan konkret dalam bentuk kebijakan yang berpihak pada generasi milenial. Pertama, dalam kebijakan perundangan di DPR,” katanya.

Dave melanjutkan, Fraksi Partai Golkar di DPR selama ini berupaya keras mengesahkan berbagai kebijakan yang menjadikan generasi muda sebagai lokomotif pembangunan.

“Seperti Omnibus Law, Desain Besar Olahraga Nasional, lalu juga harmonisasi pajak, tiga hal itu yang berpihak ke generasi muda karena memudahkan bagi generasi muda untuk memiliki rumah, mencari pekerjaan, membuka lapangan pekerjaan, menarik investasi dari luar, transformasi ekonomi digital,” ungkapnya.

Kader Golkar yang duduk di parlemen, lanjutnya, juga berupaya menyampaikan dan membumikan capaian Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar di bidang ekonomi.

“Selama ini, capaian dan kinerja apik Airlangga dalam bidang ekonomi kurang tersosialisasikan ke masyarakat. Itu tugas kami di DPR untuk mempertegas benang merahnya,” tutur Dave.

Sebelumnya, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis akhir September 2022 menyebutkan Partai Golkar menduduki posisi pertama untuk tingkat popularitas di kalangan generasi muda.

Menanggapi hal itu, Aisah Putri Budiarti Peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan, pemilih muda menjadi target dari banyak partai di Pemilu 2024.

Jumlah yang bmsangat banyak dengan karakter yang khas harus bisa ditaklukkan parpol untuk meraih kemenangan.

“Berbasis data proyeksi populasi Bappenas, lebih dari 50 persen pemilih dalam pemilu 2024 merupakan kalangan muda dari usia 17 tahun sampai di bawah 40 tahun. Mereka sekarang merupakan generasi yang melek informasi politik meski mereka tidak selalu aktif berorganisasi politik atau bahkan menyampaikan gagasan politiknya,” ungkapnya.

Menariknya, sambung Puput, kebanyakan dari pemilih muda tendensinya adalah sebagai swing voters.

“Mereka bisa menentukan pilihan politik pada masa-masa akhir hari pemilihan. Hal itu yang menjadikan partai politik harus pintar-pintar menggaet mereka menjadi pemilihnya dalam pemilu, dan dalam konteks ini strategi mendapatkan pemilih muda harus dipikirkan serius,” tegasnya.

Puput menambahkan, selain bermain media sosial ada hal lain yang bisa dilakukan.

“Caranya tentu beragam, mulai dari membawa kader-kader muda partai menjadi lebih aktif dan muncul ke ruang publik, misalnya menjadikan kader partai muda menjadi caleg, pengurus strategis partai, juru kampanye dan lainnya,” sebutnya.

Keder muda, menurut Puput, juga membawa program-program partai yang pro anak muda, pro perubahan.

“Misalnya partai memikirkan tentang upaya meningkatkan kewirausahaan dan industri kreatif yg banyak dijalankan oleh anak muda dan partai juga harus lebih inovatif mengemas cara kampanye yang melek digital, di mana banyak anak muda kemudian mengaksesnya,” tandas Puput.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs