Pengunjuk rasa di Thailand berkonvoi di jalan-jalan dengan mobil dan motor pada Minggu (1/8/2021) untuk menuntut pengunduran diri Prayuth Chan-ocha Perdana Menteri.
Chan-ocha dianggap gagal menangani wabah ketika negara itu berjuang melawan lonjakan tertinggi kasus Covid-19 selama pandemi.
Di Bangkok, pengendara mobil membunyikan klakson dan pengendara motor memberi salam tiga jari ketika melintasi jalan sejauh 20 km dari Monumen Demokrasi di pusat ibu kota ke Bandara Internasional Don Muang.
Salam tiga jari adalah simbol perlawanan yang terinspirasi dari film “The Hunger Games”.
“Kami nyaris tak bisa mencari nafkah sekarang, semua anggota keluarga kami terkena dampaknya,” kata Chai, pengunjuk rasa berusia 47 tahun yang enggan menyebut nama lengkapnya.
“Pemerintah gagal memberi vaksin tepat waktu dan banyak dari kami yang belum divaksin,” kata dia.
“Jika kami tidak turun ke jalan menyampaikan seruan, pemerintah akan mengabaikan kami,” ujarnya seperti dikutip Reuters, dilansir Antara.
Protes serupa juga digelar di provinsi-provinsi lain.
Negara di Asia Tenggara itu berencana memvaksinasi 50 juta orang hingga akhir 2021.
Sejauh ini baru 5,8 persen dari 66 juta lebih penduduknya yang sudah divaksin lengkap, sementara warga yang baru menerima satu dosis mencapai 21 persen.
Pada Minggu, Thailand melaporkan 18.027 kasus baru dan 133 kematian akibat Covid-19, sehingga totalnya menjadi 615.314 kasus dan 4.990 kematian.
Sebelumnya, unjuk rasa menuntut Perdana Menteri untuk mundur juga terjadi di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (31/7/2021).
Ratusan orang yang didominasi anak-anak muda berbaju hitam berunjuk rasa menuntut agar Muhyiddin Yassin Perdana Menteri (PM) Malaysia mengundurkan diri karena dianggap gagal menjalankan pemerintahan.
Di antara pengunjuk rasa, tampak Asmaaliff Abdul Ada Wakil Ketua Partai Amanah Kawasan Setiawangsa, yang sehari sebelumnya melaporkan Menteri Undang-Undang Takiyuddin dan PM Muhyiddin ke Kantor Polisi Dang Wangi karena membatalkan peraturan darurat yang membuat kecewa Raja Malaysia.
Di antara mereka ada pula para pemerhati dari pengacara yang mengenakan jas hitam. Helikopter polisi berkeliling mengawasi aksi unjuk rasa dari atas Dataran Merdeka dan Gedung Bandaraya, tempat pemerintah kota Kuala Lumpur berkantor.(ant/tin/den)