Dimas Oky Nugroho salah satu kandidat Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) menyayangkan kabar mundurnya Prof Hendy Hendarto kandidat lain dari Fakultas Kedokteran dari pencalonan Ketua Umum.
Pemilihan Ketum IKA-Unair akan berlangsung dalam Kongres ke-X IKA-Unair yang akan berlangsung secara daring Sabtu (3/7/2021). Dia mendapat kabar itu hari ini, Jumat (2/7/2021).
“Kami tidak ingin ada calon yang mundur. Alhamdulillah, meski kabarnya ada salah satu calon yang menyatakan mundur, Prof Hendy dari (fakultas) kedokteran, masih ada komitmen untuk mewujudkan pemilihan ini tidak berakhir aklamasi dan berlangsung demokratis,” ujarnya.
Dia bilang, Pemilihan Ketua Umum IKA-Unair dalam Kongres ke-X ini merupakan pemilihan kali pertama yang digelar secara terbuka. Dia berharap, melalui kongres ini tersusun AD-ART yang baik, yang menghasilkan berkah dan manfaat tidak hanya bagi alumni tapi bagi masyarakat dan bangsa.
Beredar kabar, Dimas sendiri juga akan mundur dari pencalonan. Kepada suarasurabaya.net dia tegaskan bantahan tentang itu.
Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang salah satunya dapat dukungan dan mandat dari Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) itu berpendapat, keputusan mundur dari pencalonan itu kurang bertanggung jawab.
“Karena komitmen dengan mandat dan amanat dari komisariat fakultas atau cabang dan wilayah yang memutuskan dan mengutus para calon untuk maju sebagai ketua umum itu adalah bentuk dari tanggung jawab. Jadi tentu saja saya membantahnya,” ujarnya.
Pria 43 tahun kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara itu berharap, Kongres ke-X IKA-Unair dengan agenda utama Pemilihan Ketua Umum itu dirayakan dengan gembira, tanpa tekanan, paksaan, apalagi politik uang.
“Kami memberikan catatan agar pelaksanaan besok transparan, independen, jujur, khususnya kepada pimpinan sidang Kongres IKA-Unair. Kami harap pimpinan sidang bisa menjalankan peran dengan baik dengan jujur dan independen,” ujarnya.
Sedangkan terhadap para pemilik suara, dia juga berharap mereka bisa memilih dengan integritas tinggi, memiliki otonomi dan independensi yang kuat. Dengan demikian mereka bisa memilih Ketum IKA-Unair dengan bergembira dan merdeka.
Sesuai dengan yang diharapkan Rektor Unair melalui maklumat terkait Kongres, Dimas pun berharap pemilihan Ketum IKA-Unair ini akan menjadi kisah sukses dan menjadi contoh yang baik tidak hanya secara nasional tapi juga bagi dunia.
Tujuannya, supaya hasil Kongres ke-X ini bisa mewujudkan IKA Unair dengan pemimpin sesuai zaman dan mampu mewujudkan tujuan bersama, semangat para civitas akademika, sehingga Almamater Unair mampu menjadi kampus kelas dunia.
“Kami juga mengapresiasi panitia, di tengah situasi PPKM Darurat ini, pertemuan yang tadinya hybrid berubah menjadi full online. Sehingga para pemilik suara tidak perlu hadir tapi bisa menyalurkan suaranya secara langsung secara online. Artinya, ternyata e-voting bisa dilakukan,” ujarnya.
PR-nya, kata dia, bagaimana ke depan panitia dan pengurus IKA-Unair bisa mengumpulkan seluruh database alumni Unair yang tersebar di seluruh Nusantara bahkan mancanegara sehingga bisa mengikuti e-voting pemilihan Ketum berikutnya.
“Itu menjadi salah satu yang kami harapkan sebagai perwakilan dari generasi muda, karena saya merupakan kandidat termuda, bahwa konteks isu AD/ART ke depan, pemilihan seperti ini nantinya bisa dilaksanakan one man one vote,” ujarnya.
Selain kepada panitia, dia juga mengapresiasi respons dahsyat para alumni Unair terkait Kongres ke-X. Dinamika dan keramaian Pemilihan Ketua Umum itu menurutnya bisa dirasakan di Medsos, ruang media massa, juga ruang publik.
“Baik konten, artikel, video, komentar dan lain sebagainya, itu bisa menarik partisipasi seluruh alumni Unair. Juga mampu menghadirkan calon Ketua Umum dalam kontestasi pemilihan. Terbukti ada delapan calon yang muncul,” ujarnya.
Seperti diketahui, ada delapan kandidat calon Ketua Umum IKA-UA Periode 2021-2021. Mereka berasal dari beragam latar belakang dan fakultas. Baik tokoh pemerintahan sampai pengusaha.
Berikut ini profil singkat delapan Kandidat Ketum IKA-UA seperti dilansir dalam situs resmi Alumni Unair alumni.unair.ac.id.
1. Abdul Kadir Jailani
Alumnus Fakultas Hukum (FH) Unair 1980 yang kini seorang Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri. (Diusulkan wilayah DKI Jakarta).
2. Dimas Oky Nugroho
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair 1996 sekaligus Tim Ahli Menteri Bidang Perekonomian RI dan Direktur Akar Rumput Strategic Consulting. (Diusulkan Komisariat FISIP).
3. Prof. Hendy Hendarto
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair 1980. Ketua IKA-UA Wilayah Jatim; Ketua Prodi Ilmu Kedokteran S3 Unair. (Diusulkan Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur).
4. Indra Nur Fauzi
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair 1994. Seorang wiraswasta. (Diusulkan Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat (Jabar), Komisariat FEB, serta Fakultas Perikanan dan Kelautan).
5. Khofifah Indar Parawansa
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair 1984. Gubernur Jawa Timur. (Diusulkan oleh Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Komisariat Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan FH, serta Cabang Jombang dan Lamongan).
6. Kohar Hari Santoso
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair 1980. Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. (Diusulkan Cabang Malang).
7. Moh. Adib Khumaidi
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair 1992. Presiden Elect/ Wakil Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2018-2021. (Diusulkan Komisariat FK dan Wilayah Sumatra Selatan).
8. Paulus Totok Lucida
Alumnus Fakultas Farmasi (FF) Unair 1984. Pengusaha swasta. (Diusulkan Komisariat FF dan Fakultas Kedokteran Gigi).(den)