Jumat, 22 November 2024

Presiden Indonesia dan PM Malaysia Upayakan Solusi Krisis Politik di Myanmar

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden RI dan Muhyiddin Yassin PM Malaysia bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI dan Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia, siang hari ini, Jumat (5/2/2021), mengadakan pertemuan bilateral, di Istana Kepresidenan Jakarta.

Salah satu isu penting yang dibahas bersama adalah situasi politik di Myanmar.

“Kami prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar. Kami berharap perbedaan politik itu bisa diselesaikan sesuai hukum yang berlaku,” ujar Presiden RI dalam pernyataan pers bersama, di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta.

Untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN, lanjut Jokowi, penting bagi semua negara anggota untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN, terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi hak asasi manusia, dan pemerintahan yang konstitusional.

“Sebagai satu keluarga, kami minta dua menteri luar negeri berbicara dengan Chair ASEAN untuk menjajaki pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar,” imbuhnya.

Sementara itu, Muhyiddin Yassin mengatakan Malaysia juga memandang serius krisis politik di Myanmar. Dia pun mendukung digelarnya pertemuan para menteri luar negeri ASEAN.

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan sebuah langkah mundur dalam proses demokrasi di Myanmar.

“Kerusuhan politik di Myanmar dikhawatirkan dapat mempengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata PM Malaysia.

Sekadar informasi, Senin (1/2/2021), kelompok junta militer Myanmar melakukan kudeta kekuasaan.

Dalam kudeta itu, pihak militer Myanmar menahan Aung San Suu Kyi pemimpin de facto Myanmar atas tuduhan kecurangan pada Pemilu November 2020.

Selain menahan sejumlah politisi, Militer Myanmar juga memberlakukan kondisi darurat selama setahun.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs