Hasil survei Surabaya Survey Centre (SSC) pada 5 Maret sampai 25 Maret melibatkan 1.070 responden milenial di 38 kabupaten/kota di Jatim menunjukkan, Partai Demokrat kurang diminati.
Dalam survei top of mind partai pilihan milenial, Demokrat hanya berada di peringkat keempat (4,2 persen). Sedangkan di posisi pertama ada PDIP (22,9 persen), disusul PKB (9,5 persen), dan Gerindra (5,8 persen).
Bahkan secara elektabilitas, dukungan kaum millenial kepada Demokrat juga rendah. Ada di peringkat empat dengan angka 6,9 persen. Masih di bawah PDIP (26,7 persen), PKB (16,3 persen), dan Gerindra (9,5 persen).
Hari Fitrianto Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berpendapat, kurang minatnya milenial itu karena Emil Dardak Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim kurang tersosialisasi di kalangan partai.
“Dengan kata lain, Mas Emil ini jarang banget memakai jaket Demokratnya ketika dia berada di ruang-ruang publik,” katanya, Rabu (14/4/2021). “Masih menjaga, tampil di ruang publik sebagai Wakil Gubernur Jatim.”
Menurut Hari, kalau Emil Dardak ingin meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat, dia harus mampu menunjukkan bahwa dirinya seorang pemimpin partai politik.
Apalagi, kata Hari, saat ini sedang terjadi kebuntuan komunikasi di kalangan milenial dengan Partai Demokrat. “Partai Demokrat masih mengelola parpol sebatas organisasi tanpa overlapping interaksi dengan milenial.”
Hasil survei SSC dan kondisi yang terjadi itu menunjukkan, sudah saatnya Demokrat Jatim benar-benar melakukan kinerja optimal untuk menunjukkan bahwa partai ini dipimpin kalangan muda milenial.
“Media sosial sebagai media yang banyak diakses milenial harus benar-benar dimanfaatkan untuk merangkul kalangan muda. Intinya, Mas Emil sebagai ketua partai saat ini dari generasi milenial, harus berani menunjukkan dirinya sebagai nakhoda Partai Demokrat,” ujarnya.(den/dfn/ipg)