Jumat, 22 November 2024

Lakukan Pertemuan, PDIP dan PKP Berkomitmen Bangun Kerja Sama

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Perwakilan PDIP dan PKP bertemu di kantor PDIP, Menteng, Selasa (26/10/2021). Foto: Istimewa

DPP PDIP Perjuangan (PDIP) bersama pengurus pusat Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) berkomitmen bekerjasama dan menjaga benteng Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kehadiran dari PKPI di PDI Perjuangan ini tidak hanya untuk memperkuat semangat kebangsaan untuk membangun Indonesia Raya kita agar semakin kokoh pada jalan Ideologi Pancasila. Dengan komitmen sangat kuat terhadap UUD NRI 1944, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Pesan Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum bagaimana kita berjuang sama-sama untuk memastikan persatuan RI,” jelas Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP saat menerima delegasi PKP di kantor PDIP, Menteng, Selasa (26/10/2021).

Hasto Kristiyanto didampingi sejumlah Ketua DPP PDIP yakni Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Nusyirwan Soedjono, Hamka Haq, Ribka Tijiptaning, Eriko Sotarduga, Sadarestuwati Wasekjen PDIP dan Yoseph Aryo Adhi Dharmo Kepala Sekretariat DPP.

Delegasi PKP dipimpin Mayjen Mar (Purn) Yussuf Solichien Ketua Umum. Turut dalam rombongan PKPI yang hadir Mayjen TNI (Purn) Aslizar Tanjung Waketum PKP dan Irjen Pol (Purn) Dr. Syahrul Mamma Kabid Polhukam.

“Ibu Megawati Soekarnoputri sangat intens berkomunikasi dengan bapak Tri Sutrisno dan juga bapak Hendropriyono yang merupakan sahabat baik Ibu Megawati,” kata Hasto menyebut dua tokoh senior PKP.

Menurut Hasto dengan silaturahmi ini sama-sama ingin membangun kerjasama dengan spirit gotong royong di antara seluruh partai politik, khususnya yang memang memiliki rekam jejak sejarah perjuangan bangsa.

“Rekam jejak PDIP ini berkaitan dengan PNI yang pada tahun 1973 terjadi fusi. Kalau PKP kan berkaitan dengan purnawirawan TNI yang bersama-sama kita lihat rekam jejaknya dalam menegakkan Pancasila,” lanjut Hasto.

“Kita ini satu saudara kebangsaan yang sama-sama berjuanga demi tegaknya Pancasila, NKRI, UUD 45, dan Kebhinnekaan,” tambah Hasto. Bahkan, Hasto mengatakan Hendropriyono beberapa kali hadir jadi narasumber di acara PDIP.

Sambil bercanda, Ahmad Basarah dan Djarot Saiful Hidayat dalam kesempatan tanya jawab secara khusus mengomentari jaket yang digunakan rombongan PKP yang berwarna merah. Sama dengan warna utama yang selama ini melekat dengan PDIP.

Sementara Mayjen Mar (Purn) Yussuf Solichien Ketua Umum PKP menyampaikan kegembiraannya bisa hadir dan berdialog di kantor PDIP.

“Kami berterima kasih diterima di markas PDIP. Dan ke depan bisa berkolaborasi meningkatkan demokrasi tidak hanya demokrasi tapi demokrasi Pancasila supaya cita-cita founding fathers bisa tercapai,” kata Yussuf yang merupakan mantan komandan Denjaka.

“PKP sama dengan PDIP tetap mempunyai komitmen yang kuat menjadi garda terdepan dan benteng Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Menghadapi segala rongrongan ancaman disintegrasi bangsa, radikalisme, intoleransi, sifat-sifat yang diskriminatif, termasuk kelompok-kelompok yang ingin mengubah Pancasila,” ujar Yussuf.

Saat dialog, kedua partai membahas sejumlah isu aktual seperti ancaman ideologi yang ingin mengubah ideologi Pancasila, upaya menjaga kebhinekaan, penanganan Covid-19 dan wacana amandemen UUD 45.

“PDI Perjuangan dan PKP satu kekuatan nasionalis. Kekuatan Merah-Putih. Kita sama-sama berkomitmen melawan ideologi yang mau mengganti Pancasila. PDI Perjuangan siap bekerja sama. Pertemuan ini momentum memperkuat kerja sama kedua partai,” ucap Hasto.

Usai dialog, kedua partai bertukar cinderamata. Selanjutnya, Hasto mengajak delegasi PKP menyantap soto ayam dan nasi liwet Keprabon yang disajikan untuk menyambut kehadiran mereka di kantor PDIP.(faz/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs