Sabtu, 23 November 2024

Gerindra Desak Pemda Percepat Pencairan Insentif Nakes

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Tenaga kesehatan yang tidak hanya menangani pasien Covid-19 tapi juga vaksinasi Covid-19. Foto: dok. suarasurabaya.net

Tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan penanggulangan pandemi Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia masih menunggu kepastian mendapatkan insentif yang masih tersendat.

Dari total insentif Rp8,85 triliun yang dianggarkan pemerintah, sampai sekarang baru tersalurkan Rp2,09 triliun.

Merespon kondisi itu, Ahmad Muzani Sekretaris Jenderal Partai Gerindra menginstruksikan kader partai di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia mendesak kepala daerah segera cairkan insentif untuk nakes.

Teknisnya, Anggota DPRD Fraksi Gerindra harus melakukan pembahasan bersama kepala daerah terkait pencairan insentif.

“Kami menginstruksikan seluruh Anggota DPRD Fraksi Gerindra untuk meminta gubernur, bupati, dan wali kota segera mencairkan insentif nakes di setiap daerah masing-masing. Menanyakan perihal kendala pencairan sekaligus membahas bersama-sama percepatan pencairan insentif nakes dengan kepala daerahnya,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (24/7/2021).

Menurut Muzani, insentif berupa uang adalah hak para tenaga kesehatan yang selama ini berjuang keras menangani pasien Covid-19.

Selain itu, insentif yang anggarannya dari negara juga sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat para tenaga kesehatan menjalankan tugasnya.

“Insentif itu adalah hak para nakes dan relawan yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah. Mereka rela tidak pulang, mereka bekerja bertaruh nyawa, kerja-kerja mereka atas dasar kemanusiaan. Maka pencairan insentif bagi nakes merupakan suatu hal yang patut untuk disegerakan,” tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, sampai 17 Juli 2021, realisasi penyaluran insentif tenaga kesehatan baru mencapai Rp 2,09 triliun atau 23,66 persen dari pagu Rp8,85 triliun.

Penyaluran insentif tenaga kesehatan di kabupaten/kota baru sekitar Rp1,31 triliun atau setara 18,99 persen dari pagu Rp6,92 triliun.

Kemudian, realisasi penyaluran insentif tenaga kesehatan di pemerintah provinsi Rp780,9 miliar atau 40,43 persen dari pagu Rp1,93 triliun.(rid/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs