Sabtu, 23 November 2024

Bertemu PM Australia, Jokowi Presiden Bahas Vaksinasi, Pemulihan Ekonomi, sampai Isu Perubahan Iklim

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Jokowi Presiden bertemu Scott Morrison Perdana Menteri (PM) Australia di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia, pada Sabtu (30/10/2021) dengan mengadakan pertemuan bilateral bersama Scott Morrison Perdana Menteri (PM) Australia.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Splendide Royal itu, kedua pemimpin membahas tiga hal utama, mulai dari vaksinasi hingga isu perubahan iklim.

“Untuk hubungan bilateral saya senang melihat kemajuan yang terus terjadi. Pertama, saya sampaikan apresiasi atas dukungan vaksin Australia untuk Indonesia, 1,2 juta dosis vaksin telah tiba minggu lalu dan kami sambut baik rencana kedatangan 10,5 juta dosis vaksin,” ujar Jokowi.

Menurut Presiden, saat ini kondisi Covid-19 ini sudah sangat membaik. Positivity rate di Indonesia sudah mencapai di bawah 1 persen dan lebih dari 185 juta vaksin telah disuntikkan.

“Tidak kalah pentingnya protokol kesehatan masih terus kita jaga,” imbuhnya.

Tren penanganan Covid-19 yang telah membaik tersebut membuka ruang bagi kedua negara untuk mulai memikirkan pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata.

Oleh karena itu, Jokowi mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia dan kerja sama saling pengakuan sertifikat vaksin.

“Saya paham dua Menteri Luar Negeri sudah mulai mengomunikasikan kemungkinan kerja sama itu. Mudah-mudahan VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan. Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman,” jelasnya.

Jokowi ingin agar Indonesia-Australia dapat terus melakukan kerja sama pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Menurut Presiden, isu teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.

“Oleh karena itu, saya sambut baik Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition. Kerja sama yang termuat dalam joint statement ini sejalan dengan semangat presidensi G20 Indonesia di tahun 2022,” ujarnya.

Di masa presidensi Indonesia, Presiden Jokowi ingin mendorong sejumlah kerja sama konkrit di beberapa sektor utama yakni digital, transisi energi, dan inklusi keuangan.

Di sektor digital, Jokowi ingin memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan.

Di sektor transisi energi, G20 harus dapat memastikan ketersediaan teknologi rendah karbon dengan harga terjangkau sehingga transisi energi dapat dilakukan oleh semua negara.

Sementara di sektor inklusi keuangan, secara khusus Presiden menekankan soal UMKM dan perempuan.

“Saya harap dukungan kuat Australia bagi ketiga usulan Indonesia tersebut. Saya juga berharap untuk dapat menyambut Yang Mulia secara pribadi tahun depan saat KTT kami di Bali, tanggal 30-31 Oktober 2022,” katanya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Retno Marsudi Menteri Luar Negeri.(faz/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs