Sabtu, 23 November 2024

Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Hentikan Pengunaan Semua Vaksin AstraZeneca

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Pemkot Surabaya menerima tambahan 11.770 vial vaksin merek Sinovac serta 10.000 vial AstraZeneca. Vaksin tambahan ini akan digunakan untuk menuntaskan vaksinasi bagi pedagang, guru dan dosen di Kota Surabaya. Foto : Istimewa

Pemerintah menyetop sementara distribusi dan penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca khusus untuk Batch CTMAV547 berkaitan dengan uji sterilitas dan toksisitas oleh BPOM RI.

Penghentian sementara itu merupakan tindak lanjut adanya laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius pada kelompok orang sesudah mendapat suntikan vaksin tersebut.

Atas kejadian itu, Saleh Daulay Anggota Komisi IX DPR RI meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghentikan sementara distribusi dan penggunaan seluruh Vaksin AstraZeneca di Indonesia.

Pemerintah, kata legislator Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, harus memastikan semua Vaksin AstraZeneca benar-benar aman dan berkhasiat untuk menangkal Virus Corona.

“Atas dasar kehati-hatian, saya meminta seluruh Vaksin AstraZeneca yang dipakai di Indonesia ini dihentikan sampai dipastikan vaksin ini benar-benar aman untuk masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/5/2021).

Menurut Saleh, pengujian suatu vaksin impor seharusnya dilakukan sebelum vaksin masuk Indonesia. Bukan sesudah ada laporan efek samping serius.

Padahal, sejumlah negara di Eropa sempat menghentikan penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca sesudah ada laporan pembekuan darah yang diduga efek samping dari vaksin tersebut.

Kemudian, Vaksin Covid-19 AstraZeneca juga memicu kontroversi di Indonesia karena ada kandungan tripsin hewan babi yang haram dikonsumsi Umat Islam.

“Saya merasa heran juga, mengapa baru sekarang dilakukan pengujian? Bukankah pengujian dilakukan oleh Badan POM sebelum barangnya masuk ke Indonesia, sehingga begitu masuk memang sudah betul-betul aman?” katanya.

Ke depan, Saleh Daulay berharap pemerintah lebih berhati-hati menyeleksi vaksin yang akan dipakai masyarakat.

Sebelumnya, Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Kemenkes urusan Vaksinasi mengatakan, ada sebanyak 448.480 dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Batch CTMAV547 yang belum dipakai.

Sekarang, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap kelompok orang yang mengalami gejala serius.

Kemenkes akan menunggu hasil pengujian BPOM yang prosesnya diperkirakan satu sampai dua pekan.

Dokter Nadia menegaskan penghentian distribusi dan penggunaan sementara Vaksin AstraZeneca cuma untuk vaksin dengan kode produksi CTMAV547.

Sekadar informasi, Vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan kode produksi tersebut didapat Indonesia lewat skema kerja sama multilateral Covax Facility/WHO, tanggal 26 April 2021.

Kemudian, vaksin-vaksin itu didistribusikan ke sejumlah daerah antara lain DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.(rid/den)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs