Sejumlah tokoh Surabaya Utara mendeklarasikan dukungan kepada Eri Cahyadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya maju Calon Wali Kota Surabaya 2020.
Deklarasi puluhan tokoh pemuda Surabaya Utara dilengkapi doa bersama ini digelar di kawasan Pegirian, Kecamatan Semampir. Tepatnya di Jalan Tenggumung Baru, Sabtu (13/6/2020) malam.
Sejumlah pinisepuh (tokoh masyarakat/sesepuh) di kawasan Bulak Banteng dan sekitarnya, seperti Haji Abdurrohman dan Haji Margosam, turut hadir dalam kegiatan dengan protokol kesehatan ketat itu.
Di hadapan hadirin yang memakai masker dan menjaga jarak, Mustofa Ahmad salah satu tokoh pemuda Bulak Banteng membuka acara dengan menyatakan kepercayaannya kepada sosok Eri Cahyadi.
“Pak Eri Cahyadi adalah bibit yang diorbitkan Ibu Risma. Kami, tretan-tretan Surabaya Utara punya keyakinan penuh, Pak Eri bisa meneruskan semua yang dicanangkan Bu Risma,” ujarnya.
Dia bilang, pencapaian Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya yang sudah bagus pasti bisa disempurnakan lagi oleh Eri yang punya rekam jejak panjang dalam pembangunan di Kota Pahlawan.
Mustofa mengaku telah menikmati pavingisasi di kampung-kampung hingga ratusan kilometer yang dicanangkan Eri selama menjadi Kepala Dinas Cipta Karya Kota Surabaya.
Dia juga mengaku menyaksikan sendiri bagaimana gaji juru pemantau jentik (jumantik) di Surabaya Utara dinaikkan 400 persen ketika Eri Cahyadi menjadi Kepala Bappeko Surabaya sampai sekarang.
Dia berharap, program Surabaya Smart City (SSC) yang membuat 500 kampung punya produk unggulan bernilai ekonomi makin meluas ke kampung lain di Surabaya agar lebih banyak menyerap tenaga kerja.
Menurutnya, Eri Cahyadi pula yang sudah meletakkan tetenger baru di Surabaya Utara berupa Patung Suroboyo setinggi 25 meter. Tetenger itu menjadi bagian pengembangan kawasan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar Kecamatan Bulak itu, kata Mustofa, menjadi bukti komitmen Eri terhadap warga pinggiran di Surabaya, termasuk di Surabaya Utara.
“Beliau (Eri Cahyadi) adalah pembela warga pinggiran. Ketika ada orang minta bantuan, langsung action. Seandainya ada Bu Risma kedua, itu pasti ya Eri Cahyadi,” tegas Mustofa.
Mustofa mengaku tahu dengan mata kepala sendiri bahwa Eri turun langsung dalam program pemberdayaan masyarakat. Di Sentra Ikan Bulak (SIB), misalnya. Eri berkali-kali membenahi produk UMKM.
Dia bilang, Eri yang menghadirkan sejumlah chef hotel berbintang lima untuk memberikan pelatihan penyajian makanan kepada para pelaku UMKM di bidang makanan di SIB.
“Pak Eri juga membuat hotel-hotel di Surabaya merekrut arek Suroboyo menjadi pekerja dengan mewajibkan 20 persen karyawan hotel itu harus ber-KTP Surabaya,” katanya.
Malik Saputra tokoh pemuda lainnya mengatakan, Eri sudah sangat pas meneruskan Risma. Menurutnya, tak ada pengajuan (administrasi) yang dipersulit selama ada Eri.
“Beliau sangat peka terhadap warga Surabaya Utara,” ujarnya. “Tretan-tretan Surabaya Utara berharap Pak Eri jadi wali kota. Kecamatan Bulak, Kenjeran, Pabean Cantikan, semuanya, satu tekad, satu komando untuk mendukung. Kami bergerak karena kami merasakan langsung kontribusi Pak Eri di kawasan kami,” katanya.(den/iss)